Rabu, 10 Agustus 2016

Asuransi Dahulu Investasi Kemudian.

Ilustrasi: pixabay
Awalnya aku bingung loh bedanya saham sama reksadana saham. Sumpah gara-gara ikut unit-link aku jadi melek sama yang beginian. Kepaksa melek lebih tepatnya. Soalnya aslinya sih aku bukan orang yang minat sama dunia perbankan. Tapi karena kadung kecebur masuk program asuransi plus investasi gara-gara ajakan teman. Ya sekalian saja aku pelajari.

Jadi, walau pun namanya bermacam-macam. Asuransi itu sejatinya ada 3 macam:
1. Asuransi murni
2. Asuransi plus tabungan
3. Asuransi plus investasi

Nah, asuransi plus investasi ini yang kemudian kita kenal dengan unit-link. Padahal esensi asuransi dan investasi itu sangat berbeda. Asuransi itu memastikan ketidakpastian, sehingga ada harga yang harus dibayar untuk 'kepastian' itu. Sedangkan investasi mentidakpastikan kepastian. Misal punya dana 10 juta. Ketika diinvestasikan, bisa saja berkembang menjadi 20 juta atau kalau lagi apes berkurang jadi 9 juta misalkan. Jadi kalau mau ikut unit-link benar-benar harus dipikirkan resiko investasinya. Untuk imbal balik yang besar tentu resikonya juga besar. Dan karena ada unsur asuransi, pastikan siap 'rugi' karena ada premi asuransi yang harus dibayar. Tetapi sejatinya asuransi tetap diperlukan dong

Pesan penting buat emak yang mau buka polis asuransi plus investasi.
1. Ingatlah bahwa investasi yang dikombinasikan dengan asuransi hasilnya tidak akan maksimal. Pahami lagi tujuan membuka polis. Kalau memang tujuannya untuk proteksi, ya bolehlah pilih polis jenis ini. Tapi jangan berharap imbal balik yang besar. Apalagi kalau dalam jangka waktu 5 tahun pertama. Dana ini masih tergerus untuk biaya akuisisi dan asuransi. Jadi, bukan agen yang 'merampok' danamu. Tapi memang itulah biaya proteksi yang harus dibayar di muka.

2. Pastikan untuk investasi dana dalam jangka waktu panjang, paling tidak 10 tahun. Hal ini terkait dengan biaya yang harus dikeluarkan di awal. Agar biaya tersebut tercukupi, maka dana harus diendapkan dan diputar dalam waktu yang cukup lama. Agar imbal balik sesuai dengan yang diharapkan.

3. Jangan tergiur pada ilustrasi. Karena tingkat pengembangan dana seringkali tidak sebesar yang diilustrasikan. Fokus saja pada tujuan awal, yaitu sebagai proteksi. Pengembangan dana itu bonus. ^_^

4. Perlindungan pada asuransi unit-link tidak semaksimal kalau ikut asuransi murni. Karena harus ada dana yang dipersiapkan untuk investasi. Kalau tujuannya untuk dana pendidikan bolehlah pakai polis jenis ini. Karena biasanya akan ada perlindungan bagi pembayar premi bila meninggal atau cacat sekaligus menjamin dana tersedia di saat yang sudah ditetapkan.

5. Prioritaskan kepala keluarga dan pencari nafkah untuk ikut polis ini. Untuk proteksi bila terjadi hal yang tidak diinginkan. Untuk anggita keluarga mending ikut asuransi kesehatan seperti BPJS saja.

6. Sarana investasi yang digunakan pada unit-link adalah reksadana. Ingatlah bahwa reksadana tidak dijamin lembaga penjamin simpanan. Jadi pada kondisi terburuk, bisa saja dana yang diinvestasikan habis. Tetapi kondisi seperti itu sih kalau perekonomian kacau parah. In sya Allah sih perekonomian Indonesia tetap stabil, sudah terbukti di berbagai kondisi perekonomian dunia yang sempat reses. Nilai investasi reksadana tidak bisa dijamin jumlahnya. Bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari ilustrasi. Kalau dipantau dalam jangka pendek, umumnya terasa merugikan. Tetapi kembali ke niat awal, unit-link tidak untuk investasi, tetapi lebih kepada proteksi.

Don't put your eggs in one basket. Jadi, kalau mau investasi, pisahkan dana asuransi dan investasi. Bila ingin hasil maksimal, maka investasikanlah langsung ke pasar modal. Sekarang nggak susah kok buat 'nabung' di pasar modal. Nah, setelah paham hal ini, aku yang awalnya kecewa karena unit-linkku tidak mendapatkan hasil yang diharapkan, akhirnya move on untuk membuka rekening efek dan memulai 'petualangan' di pasar modal.

4 komentar:

  1. Aku boleh nambahin ya Mak,

    Untuk tipe polis unitlink, memang bisa di adjust. Mau besar di proteksi jiwa/ kesehatan atau di porto investasi? Atau mau berimbang keduanya? Umumnya ada tool tambahan berupa saving up atau top up (bisa berkala atau tentative metodenya). Fungsi saving up/ top up bisa membuat porto investasi di untilink bertambah besar, apalagi saat pasar sedang turun seperti di Juni-September 2015, saatnya menambah porsi nilai investasi lewat top up di unitlink yang tentu saja jika ada kelebihan dana yang tidak mengganggu cashflow emak di dapur dan rumah. Hehehehehe

    Kelebihan unitlink adalah saat kita terkena resiko terkait jiwa/kesehatan, maka kita memperoleh manfaat jiwa/ kesehatan untuk klaim rumah sakit dan pengobatan dan porto investasi kita tetap jalan walau kita sudha tidak mampu bekerja misalnya, bahkan manfaat di polis di-cover hingga usia tertentu.

    Lain halnya di tipe investasi lainnya, jika kita terkena resiko di jiwa/ kesehatan, yang ada malah porto investasi tersebut kita withdraw untuk membayar rumah sakit atau berobat.

    Semoga bisa membuka wawasan ya Mak, maaf lo aku juga baru belajar. :)

    -Koto-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Beda peruntukan memang. Sekaligus mau menginformasikan kalo mau investasi, lebih baik ke produk reksadana atau ke pasar modal langsung. Jangan sampai terjebak di asuransi yang berselimut produk investasi. Karena seminim-minim porsi asuransinya, hasilnya tetap nggak maksimal.

      Anyway, thanx sharingnya...

      Hapus
  2. waw, ane belum ngerti soal investasi. di blog ini lengkap. makasih kak :)

    BalasHapus
  3. Baru mulai ulas2 investasi nih. Mudah2an bisa semangat terus cerita seputar investasi yaa

    BalasHapus