Senin, 15 Agustus 2016

Memulai Investasi di Pasar Modal: Analisa!

Sumber: pixabay

Memulai investasi di Pasar Modal (2)

Setelah mengajukan rekening efek di Danareksa. Maka selanjutnya aku menunggu sampai rekening efek itu diapprove. Prosesnya memang agak lama. Sekitar sebulan. Tetapi worthed lah. Soalnya memang nggak mengeluarkan sepeser pun buat rekening ini. Asyik kan? Padahal kalau dulu harus deposit 10 juta dulu loh. Kan kasian kalau emak pas-pasan ini jadi nggak bisa partisipasi di dunia pasar modal (gak ada yang perlu kamu juga Mak. Hihi).

Setelah rekening efek diapprove, selanjutnya aku sudah bisa langsung berbelanja (ecie istilahnya) reksadana atau pun saham sesuai pilihanku. Sebagai pemula sih disarankan sebagian dana di reksadana dulu. Kalau saran sahabatku sih, untuk reksadana itu model auto invest saja. Jadi rutin setiap bulan. Nah, kalau investasi saham, karena aku masih awam, jadi beli sedikit-sedikit saja. Aku akhirnya cuma membeli 4 macam saham masing-masing 1 lot saja. Cuma buat ngerasain fluktuasi harganya. Itu pun beli berdasarkan rekomendasi juga.

Sampai saat aku menulis postingan ini, aku masih ragu untuk jual beli saham. Rasanya masih belum cukup nyali untuk banyak membeli dan nantinya menjual saham itu. Mentalku masih mental investor. Padahal aku berharap bisa dapat income dari saham. Hal mendasar yang membuatku masih ragu adalah karena aku masih belum begitu memahami analisa teknikal. Biar sudah baca teori dan seringkali dijejali peramalan harga saham di grup WA Danareksa, tetapi aku masih ragu buat 'take risk'. Soalnya aku takut banget terjebak keadaan seperti judi.

Obrolan-obrolan rekan di Danareksa itu seperti 'wangsit', tetapi saran mereka nggak bisa langsung diterapkan. Perencana keuangan dan pakar saham paling handal sekali pun tidak ada yang bisa menjamin berapa persen keuntungan kita bermain saham. Karena semuanya itu ada disclaimernya. Seperti halnya bisnis lainnya. Bisnis trading mempunyai banyak faktor yang kadang tidak bisa diprediksi. Jadi, nggak bisa tuh dapat 'wangsit' beli saham apa terus langsung dibeli.

Semua saran tetap harus ada pertimbangan dari diri kita sendiri. Apalagi buat emak pas-pasan gini. Nggak bisa maruk beli semua saham yang direkomendasikan. Pembeliannya juga harus mempertimbangkan kondisi keuangan. Walaupun ada dana pinjaman 1× total cash yang ada di rekening, tetapi buat level pemula, hutang begini sebaiknya dihindari. Khawatirnya kalau loss (rugi), kan sedih kalau masih harus bayar hutang dan bunganya.

Hmm. Bagian kedua segini dulu kali ya? Intinya sih 'belanja' saham sama kayak belanja di pasar. Jangan kalap dan pertimbangkan sesuai kebutuhan. Pertimbangkan kondisi fundamental sebuah perusahaan dan tehnikal pada saham perusahaan tersebut. Penjelasan tentang fundamental banyak dibahas Eyang Ratman di postingan ini. Sedangkan untuk analisa tehnikal, ada banyak indikator analisanya, kapan-kapan dibuat postingan khusus deh. Yang jelas sih asyik juga belanja saham. Ada kondisi emosional yang harus dikontrol dan sensasinya mirip seperti sedang jatuh cinta kala untung (cuan) dan patah hati kala rugi (cutloss), hahaha!

2 komentar:

  1. Ijin komen Mak,

    Kalo mau jadi investor dan bukan trader di saham, maka aku saran Mak, lihat fundamental perusahaan yang masuk pasar bursa dengan parameter sebagai berikut.

    Pertama, Lihat harga sahamnya sekarang, lalu liat nilai book value per share (BVPS). Jika misal last price nya 100 sedangkan BVPS nya 1000 artinya harga sekarang hanya 10% dari nilai perusahaannya yang artinya harga sekarang kelewat murah untuk saham tersebut yang juga tercermin dari nilai price book value (PBV) yang hanya 0.1 kali.

    Yang kedua, perhatikan posisi hutang jangka pendek (S.T.Debt) dan hutang jangka panjang (L.T.Debt) apakah lebih besar dari nilai cash dan asset atau lebih kecil. Perusahaan yang sehat, STD dan LTD nya tidak melebihi 50% dari cash dan asset (pendapat pribadi saya).

    Dari parameter di atas yang cukup sederhana, kita bisa beli saham untuk disimpan jangka panjang (valuable investor).

    Atau kalo ga mau ribet, bisa baca-baca ke laman Pak Teguh Hidayat untuk nambah referensi.

    Semoga bisa membuka wawasan tentang pilihan emiten saham untuk investasi.

    Aku mau nambahin gambar, gmn ya caranya biar lebih jelas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Teguh Hidayat ya? Nanti aku coba browsing. Mas Pepen bikin di blog saja. Jadi bisa masuk2in gambar ato pun video. Nanti tinggal kasih link ke yang lain.

      Tentang fundamental analisis memang banyak ditekankan sama trader senior.

      Hapus