Rabu, 23 November 2016

Investasi Rumah untuk Masa Depan

Memiliki rumah sendiri adalah harapan bagi setiap keluarga. Karena rumah adalah kebutuhan pokok yang harus tercukupi. Rumah yang akan menjadi tempat beristirahat dan melindungi dari panas dan hujan. Selain sebagai kebutuhan pokok, rumah juga bisa menjadi sarana investasi, karena harga properti selalu naik dari tahun ke tahun.


Berbagai cara bisa ditempuh agar kita dapat memiliki rumah sendiri. Nggak pengen kan jadi 'kontraktor' terus? Nah, beberapa cara di bawah ini sebaiknya dilakukan agar bisa segera memiliki rumah.

1. Tentukan lokasi rumah
Sebelum memutuskan untuk membuka kredit kepemilikan rumah (KPR), hal pertama dan utama yang harus dilakukan adalah menentukan lokasi rumah yang akan dibeli atau dibangun. Proses pemilihan lokasi rumah ini bisa saja memakan waktu yang cukup lama, karena biasanya lokasi rumah yang strategis sudah memiliki harga yang sangat mahal, sebaliknya, apabila memilih lokasi yang jauh dari tempat strategis, mungkin harga tanahnya lebih murah, akan tetapi jarak yang ditempuh menuju tempat kerja akan menjadi sangat jauh. Tentu hal ini harus dipertimbangkan dengan baik, kerena berkaitan erat dengan besarnya cicilan rumah atau pun biaya ongkos ke tempat kerja nantinya.

Menentukan lokasi rumah juga akan sulit dilakukan bagi mereka yang belum menetap pasti di suatu tempat. Untuk keluarga yang masih berpindah-pindah tempat tinggal, mungkin kepemilikan rumah belum menjadi prioritas. Akan tetapi, sebisa mungkin sudah diproyeksikan dimana akan menghabiskan hari tua, dan mulai mencari tanah yang nantinya akan dibangun rumah untuk masa tua.

2. Mau membeli tanah dulu atau langsung rumah jadi?
Setelah menentukan lokasi calon rumah, hal selanjutnya yang harus dipikirkan adalah menentukan akan membeli tanah dulu baru kemudian dibangun rumah, atau langsung membeli rumah jadi? Untuk kasus keluarga yang masih sering berpindah-pindah tempat, maka pilihan membeli tanah adalah yang paling tepat. Karena tanah inflasinya sangat tinggi, apabila sudah dicicil membeli tanahnya dari sekarang, maka itu akan cukup menghemat biaya saat nanti rumahnya akan dibangun.

Namun, apabila keluarga sudah mantap menetap di suatu daerah, maka memilih rumah bekas atau pun perumahan yang sudah siap huni akan menjadi pilihan yang tepat, karena bisa segera ditinggali.

Cara termudah untuk mensurvey harga tanah dan rumah di lokasi idaman adalah dengan browsing via internet. Banyak situs jual beli yang menawarkan kategori properti di salah satu kategori lapaknya. Bahkan juga ada situs properti yang khusus menampilkan berbagai pilihan rumah dan properti yang dijual. Saat ini memang sangat mudah untuk mendapatkan informasi seputar tanah dan properti.

Setelah membuat list lokasi tanah atau pun rumah yang potensial, kemudian dihubungi satu persatu pemiliknya. Pada tahap ini kita perlu bertemu langsung dengan pemilik dan mengecek kelengkapan dan keaslian surat menyurat yang berkaitan dengan tanah dan rumah. Namun, apabila khawatir akan penipuan atau pun merasa ribet untuk mengurus balik nama dan urusan administrasi lain, maka membeli rumah baru di perumahan dapat menjadi pilihan. Namun pastikan kredibilitas pengembang dan pastikan urusan administrasinya transparan. Lebih baik lagi kalau developernya adalah rekomendasi dari saudara atau teman.

3. Mengajukan KPR
Setelah mendapatkan lokasi tanah dan memutuskan membeli rumah baru atau pun bekas, selanjutnya adalah mengajukan KPR. Dengan KPR, maka kita tidak perlu memiliki dana besar dalam satu waktu baru dapat memiliki rumah. Dengan KPR, berapa pun uang yang anda miliki, asalkan cukup untuk membayar angsuran pertama, maka rumah idaman dapat dimiliki.

Beberapa pertimbangan perlu dilakukan sebelum mengajukan KPR di bank.

1. Berapa nilai appraisal rumah tersebut?
Sebelum KPR disetujui, pihak bank akan melakukan penilaian terhadap rumah tersebut. Syukur bila ternyata appraisalnya lebih tinggi daripada harga jadi kita dengan pemilik rumah sebelumnya. Sisa kelebihan uangnya dapat digunakan untuk membayar angsuran atau mungkin untuk modal usaha. Dalam menyikapi kredit bank, sebisa mungkin hindari untuk kegiatan konsumtif.

2. Bagaimana metode perhitungan bunga KPR?
Terdapat tiga metode perhitungan bunga KPR, yaitu suku bunga flat, efektif, dan annuitas tahunan dan bulanan. Suku bunga flat cenderung memiliki nilai bunga yang lebih tinggi dibandingkan suku bunga efektif atau pun annuitas tahunan dan bulanan karena nilai bunga ditetapkan dari total pinjaman. Berbeda dengan suku bunga efektif yang berdasarkan sisa pinjaman.

Penerapan bunga KPR berlaku pada KPR konvensional. Buat yang ragu dengan sistem KPR konvensional karena adanya bungan yang identik dengan riba, maka bisa menggunaan KPR Syariah. Pada dasarnya KPR Syariah sama saja dengan KPR konvensional. Hanya saja istilah bunga disebut 'margin'. Jadi di awal akad kredit sudah diperhitungkan 'bunga' kredit dengan istilah 'margin'.

Keuntungan dari KPR Syariah ini adalah cicilannya tidak berubah dari tahun pertama sampai pelunasan. Besar cicilan di awal memang terlihat lebih besar dibanding KPR konvensional. Namun, setelah 5 tahun angsuran biasanya KPR konvensional cicilannya membesar dan jumlahnya melebihi cicilan KPR Syariah.

Cicilan KPR Syariah yang bersifat flat akan menguntungkan di saat suku bunga meningkat dan merugikan saat suku bunga turun. Tapi, kecenderungan suku bunga meningkat kan lebih tinggi dibanding suku bunga menurun, bukan?

Beberapa pengguna KPR terkadang mengakali tingginya angsuran KPR di tahun kelima dengan cara refinancing KPR. Yaitu menutup KPR di satu bank dan membuka KPR di bank lain yang menawarkan bunga atau margin lebih kompetitif. Refinancing juga dimanfaatkan untuk mendapatkan dana tambahan. Karena saat refinancing, rumah akan dilakukan penilaian lagi dan harganya cenderung lebih tinggi dari sebelumnya. Selisihnya itu dapat digunakan untuk modal usaha atau investasi lainnya. Namun perlu diingat bahwa ada 'biaya' yang harus dikeluarkan untuk itu semua.

3. Berapa lama waktu mencicil rumah?
Makin lama waktu mencicil rumah, maka angsuran yang dikeluarkan per bulan memang lebih sedikit. Akan tetapi bunga atau margin yang dikenakan pasti lebih besar, hal ini yang harus dipertimbangkan lebih lanjut.

Jadi, mau beli rumah dimana nih?

Kamis, 17 November 2016

Kenalan sama Bright Advisor di Insurance Festival 2016

Edukasi investasi di Insurance Festival 2016

Hanya 2% dari total penduduk Indonesia yang sudah paham tentang asuransi. Sisanya? Masih belum tahu, masih bingung, dan seringkali mencampur adukkan antara asuransi dan investasi. Padahal asuransi dan investasi adalah dua hal yang berbeda. Tapi, sangat disayangkan banyak yang menganggap asuransi itu hanya merugikan. Kesadaran untuk memiliki asuransi dan membayar premi untuk sebuah polis masih rendah. Asuransi masih dianggap buang-buang uang.

Padahal ya, asuransi itu sebenarnya diperlukan dengan tingkat kebutuhan yang berbeda-beda masing-masing orang. Sayangnya edukasi tentang ini masih minim. Banyak orang yang justru merasa 'tertipu' dengan agen asuransi. Sebenarnya sih tidak tertipu, hanya saja banyak orang yang enggan membaca klausul polis dan dari agennya sendiri merasa bahwa nasabahnya sudah cukup paham dengan produk asuransi yang diambil, jadilah nasabah merasa 'tertipu'.

Seharusnya, memilih asuransi itu harus selektif, kalau perlu seselektif memilih pasangan hidup. Jangan malas untuk membaca informasi yang ada. Tanya ke agen sebanyak-banyaknya dan sejelas-jelasnya. Jangan menyesal setelah membuka polis karena pembatalan polis, uang premi tidak bisa kembali. Kalau belum jelas, lebih baik tunda dulu membuka asuransi.

Insurance Festival 2016
Aksi di mini stage Insurance Festival 2016

Mencari informasi tentang asuransi yang lengkap dan menyeluruh memang bukan hal yang mudah. Jujur saja aku pribadi banyak kesulitan memahami klausul-klausul asuransi. Walaupun agen sudah dengan sabar menjelaskan produknya, browsing di internet juga sudah banyak informasi yang tersedia, tetapi tetap saja belum banyak yang benar-benar paham tentang asuransi. Untuk menggaet minat masyarakat terhadap asuransi, maka diadakanlah Insurance Festival 2016. Puncaknya di Alun-alun Kidul tanggal 13 November lalu. Lebih dari 10 agen asuransi ikut ambil bagian di acara ini. Sebagai penarik minat masyarakat, acara dikemas dengan sangat menarik dalam bentuk karnaval dan live performance. Acara paling seru saat malam hari, karena ada penampilan Endank Soekamti di puncak acara. Walaupun saat magrib sempat terjadi hujan deras sehingga semua tenant terguyur hujan, tetapi antusiasme masyarakat tetap tinggi. Terbukti dengan ramenya penonton di masing-masing mini stage dan ramainya Kamties, sebutan untuk fans Endank Soekamti.
Konser Endank Soekamti di Insurance Fair 2016. Rame!

Kenalan dengan Bright Advisor di Insurance Festival 2016



Diantara banyak booth yang ada di Insurance Festival 2016, ada satu booth yang menarik minatku, yaitu booth Sunlife. Kenapa? Karena di booth ini aku nggak ditawari produknya Sunlife, malah diarahkan untuk berkonsultasi via portal Bright Advisor.
Beberapa kategori yang bisa dikonsultasikan

Wah, apa lagi tuh Bright Advisor? Jadi Bright Advisor ini adalah portal untuk tanya jawab seputar asuransi dan investasi. Lewat portal ini, siapa lun yang ingin tahu tentang seluk beluk asuransi maupun investasi akan mendapatkan informasi menyeluruh dan nggak hanya terbatas pada produk Sunlife saja. Cara ikutannya sangat gampang, tinggal login dengan akun sosial media yang dipunyai, dan bisa langsung ikutan forum di dalamnya. Mau sekedar baca-baca konsultasi sebelumnya atau mau ikutan bertanya, bisa banget. Menariknya lagi, walaupun dikelola oleh Sunlife, tetapi setiap agent yang menjawab pertanyaan di forum sama sekali tidak mempromosikan produk Sunlife. Jadi, dengan adanya portal Bright Advisor ini, diharapkan mereka yang ingin tahu tentang produk asuransi tetapi takut diprospek, bisa banget cari informasi disini.

Wujudkan #IndonesiaLebihBaik
Hitung kebutuhan finansialmu di Bright Calculator


Portal Bright Advisor cukup beragam fiturnya. Ada 4 topik besar yaitu tentang proteksi, kesehatan, investasi, dan pendidikan. Semua pertanyaan yang masuk dikategorikan ke 4 topik tersebut. Asyiknya, semua pertanyaan yang masuk akan dijawab dalam waktu maksimal 2 hari. Fast response kan? Selain bisa tanya jawab langsung dengan agent, di Bright Advisor kita juga dapat mensimulasi kebutuhan dana darurat, dana pensiun, dana pendidikan, dana check up, maupun dana proteksi yang diperlukan melalui bright calculator. Jadi, bisa prepare dana kebutuhan masa depan mulai dari sekarang deh.
Gak hanya kesehatan, finansial juga perlu di check up

Agar kesehatan finansial kita baik, menabung saja tidaklah cukup. Perlu diversifikasi dengan berbagai jenis investasi agar hasil yang diperoleh lebih maksimal. Perlu juga asuransi untuk memproteksi dan memastikan apa yang dicita-citakan saat nanti. Yuk wujudkan #IndonesiaLebihBaik dengan melek asuransi dan investasi. Jangan ragu untuk konsultasi ke Bright Advisor ya...

Kilik: https://www.brightadvisor.co.id/