Senin, 08 Agustus 2016

Investasi di Pasar Modal Seperti Merawat Tanaman


Investasi di Pasar Modal Seperti Merawat Tanaman

By Bpk Ir. Suwandy
(dikutip dari chat grup WA Danareksa Online)

Investasi di pasar modal itu analoginya mirip seperti merawat tanaman. Ada 5 analisa penting yang harus diperhatikan. Analisa tersebut antara lain:

1. Menentukan lokasi tanam=Macro Analysis

Saat kita akan memulai menanam tanaman, pasti dong kita akan mencari lokasi tanah yang cocok.  Mempertimbangkan unsur hara yang terkandung di dalam tanah serta ketinggian di atas permukaan laut. Inilah analoginya kalo di pasar modal sebagai Macro Analysis.

Dalam macro analysis harus memperhatikan GDP suatu negara, system currency, system perpajakkan, politik dan keamanan.
Kalau kondisi seperti ini tidak dapat di penuhi, bagaimana industri dapat berkembang? Seperti halnya tanaman yang ditanam di tanah yang gersang. Mati.

2. Memilih bibit tanaman= Analisa Fundamental dan MOats

Setelah Lokasi yang cocok telah di temukan, maka selanjutnya kita akan mencari bibit unggul yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, nah analogi ini kalo di pasar modal adalah di Analisa fundamental dan MOats

Dari analisa fundamental dan Moats akan di dapat harga wajar dari 'bibit tanaman' alias saham tersebut, dan dengan nilai tersebut akan menjadian acuan kita untuk selanjutnya.

3. Waktu menanam = Analisa Teknikal

Dengan adanya lokasi yang sesuai serta bibit unggul, kita hanya mencari waktu kapan yang cocok untuk memulai menanam, salah satu faktor cuaca yang sangat menentukan.

Kalau seandainya kita ngotot memulai menanam dalam kondisi cuaca sedang musim hujan, ini akan mengakibatkan bibit yg kita sebar membusuk. analogi ini di pasar modal adalah analisa Teknikal yang mencari akan waktu yang cocok buat kita untuk memulai, biarpun kita sudah mendapatkan nilai dari harga wajarnya.

Harga wajar tidak bersifat kaku, kita harus menyesuaikan dengan kondisi real di market kalo masih bisa turun yg di tunggu di hasil analisa tersebut.

Setelah ketiga proses tersebut telah kita laksanakan dengan demikian tamanannya pasti mulai tumbuh tapi hambatan masih tetap ada di depan mata.

Hama kalo ini di analogikan di pasar modal adalah Voltalitas nya dan resiko yang akan kita hadapi

4. Penggunaan Pestisida = Equilibrium of Capital

Kalau petani biasanya akan menggunakan pestisida utk mengatasi hama, sedangkan di saham kita gunakan metode Equlibrium of Capital yang akan membuat harga saham kita break even alias free atau beri saham dengan uang Mr Market. Kalau sahamnya itu sudah bukan dari hasil uang kita apakah kita akan panik waktu market bervoltalitas tinggi?

Selain meminimalkan resiko juga tersedia cash yang cukup besar buat masuk market lagi jika dalam keadaan koreksi besar. Jadi,  bukankah dengan demikian kesempatan kita jauh lebih aman dan cuan juga bisa lebih besar?

5. Pemupukan = Portofolio Optimization

Setelah ke 4 proses ini telah di lakukan, maka tinggal bagaimana kita mengotimalkan. Kalau di tanaman ya dikasih pupuk biarpun kondisi tanahnya sudah oke, nah kalau di push dengan pupuk pasti jauh lebih bagus bukan?

Sedangkan di pasar modal, seiring dengan berjalannya waktu kalau kita melakukannya dengan metode Equlibrium of Capital, maka sudah pasti cash kita akan bertambah besar. Saat waktu koreksi besar, lakukan penambahan posisi dengan analisa melihat anggota potofolio mana yg memiliki potensi jauh lebih itulah yag akan memdapatkan suntikan dana lebih besar.

5 komentar:

  1. Menanam modal hampir sama kayak nanam tanaman jadinya ya? Kudu jeli dan tahu kpn yg tepat juga hehe TFS :D

    keluargahamsa(dot)com

    BalasHapus
  2. betul Mbak. Belajar jeliny itu yang susah, hihi

    BalasHapus
  3. Mak, ikut nimbrung ya... sekalian jawab pertanyaan link info yang Mak tanya di FB... :)

    Kalo mau invest tanaman alias green property, aku ada info buat buka wawasan.

    Green property investment, alias investasi hijau (berupa tanaman penghasil kayu kebutuhan industri) yang sedang boom yaitu Jabon (Anthocephalus cadamba).

    Ada perusahaan yang fokus pada kayu tersebut dan mencari investor untuk memiliki sejumlah tanaman tersebut berdasarkan besaran nilai investasinya, yang di panen di tahun ke-5 dan ke-10 (dua kali panen untuk 1 kali investasi).

    5 analisa di atas plus analisa panen dan pasca panen di tanaman jabon sudah diperhitungkan oleh perusahaan, sehingga investor tidak direpotkan dalam hal tersebut.

    Sistem bagi hasil dan manajemen resiko yang adil menjadi tolak ukur sejauh mana perusahaan melindungi para investor.

    Perusahaan juga membuat aplikasi khusus dalam playstore dan apple store untuk memantau secara realtime dan menginformasikan secara berkala tanaman para investor yang juga dilengkapi dengan data GPS masing-masing tanaman dan sertifikat kepemilikan.

    Lengkapnya bisa berselancar langsung ke TKP di www.i-gist.com atau bisa ngobrol di sini dengan aku ya Mak,

    -Koto-
    Mobile +62813 1750 8590
    Whatsapp +62888 0873 8983

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap. Segera meluncur ke websitenya. Terima kasih infonya Mas Pepen (alias) Koto. ^_^

      Hapus
    2. Siap Mak,

      Kalo ada yang pengen ditanyain dan di follow up, jangan sungkan ya Mak kontak aku. :)

      Hapus