Kamis, 09 November 2017

Cintai Pekerjaanmu, Syukuri Rezekimu


Deux jours, une nuit/Two Days One Night adalah sebuah film drama Belgia-Perancis-Italia 2014 yang ditulis dan disutradarai oleh Dardenne bersaudara serta dibintangi oleh Marion Cotillard dan Fabrizio Rongione. Dapat referensi film ini dari IG ibuberbagibijak. Kebetulan akun ini banyak share tentang finansial, jadi pastinya ada pelajaran tentang masalah finansial di fim ini. Bercerita tentang seorang ibu yang tengah depresi dan terancam dipecat dari pekerjaannya. Padahal pekerjaannya sekarang adalah satu-satunya sumber pemasukan keluarga. Awalnya dia berpikir untuk merelakan saja pekerjaan itu dan semakin tenggelam dalam depresinya. Namun support dari sahabat di lingkungan kerjanya dan (mantan?) suaminya membuatnya bersemangat untuk mempertahankan pekerjaan ini.

Hanya ada waktu dua hari dan satu malam untuk memperjuangkannya! Akan ada voting bagi seluruh karyawan dengan pilihan yang sulit: memilih si ibu ini tetap bekerja tetapi kehilangan bonus 1000 euro atau memilih bonus 1000 euro dan si ibu dipecat. Pilihan yang pelik ya? Di satu sisi, siapa sih yang nggak pengen bonus segitu banyak? Di lain sisi, masak iya tega dapatin bonus dengan mengorbankan rekan kerja sendiri? Si ibu sebenarnya sadar sesadar-sadarnya kalau mayoritas temannya pasti memilih bonus daripada dirinya. Tetapi dia juga sangat butuh pekerjaannya sekarang. Dia butuh pemasukan untuk membayar tempat tinggal dan makan keluarganya.

Lalu, bagaimana akhir dari polling perusahaan tersebut? Akankah si ibu kembali mendapatkan pekerjaannya, atau justru dia tetap angkat kaki? Endingnya boleh dibilang ngambang. Happy ending nggak, tapi sad ending juga nggak. Yang jelas ada 3 pelajaran besar yang bisa diambil dari film ini.

1. Kesehatan adalah aset paling berhaga. Jagalah selalu.

Menjaga tubuh dan kesehatan itu penting sekali. Jangan biarkan dirimu larut dalam depresi seperti yang dialami ibu ini (sayangnya tidak diceritakan depresinya kenapa, tapi yang jelas si ibu sudah sampai ketergantungan obat anti depresi). Sifat si ibu yang pesimis membuatnya gampang tersulut kesedihan. Hanya karena bosnya punya rencana memecatnya, dia jadi sangat stres dan terus-terusan manangis. Selidik punya selidik, ternyata alasan si bos mau memecatnya adalah karena si bos nggal mau punya anak buah penyakitan. Penyakit depresi si ibu dianggap akan mengurangi kinerja perusahaan. Setelah tahu alasan tersebut, si ibu sempat sesak nafas dan merutuki kenapa dia harus depresi. Tetapi akhirnya dia sadar harus menunjukkan dirinya baik-baik saja. Biar si boss sadar keputusannya salah!

Betapa bersyukurnya kita yang masih diberi nikmat kesehatan sehingga tidak perlu bermasalah dengan pekerjaan seperti yang dialami ibu ini.

2. Tetaplah berpikir positif dan yakinlah bahwa tidak semua dinilai dari uang.

Awalnya si ibu selalu pesimis dan merasa dirinya tidak berharga. Merasa gagal karena terancam dipecat. Padahal memang pada dasarnya saja perusahaan sedang mengurangi anggaran. Dan dia merasa seperti pengemis dengan meminta rekan-rekan kerjanya memilih dia dibandingkan bonus yang cukup besar. Ternyata, tidak semua temannya lebih memilih bonus. Banyak juga yang memilih dirinya dibandingkan bonus. Hal ini yang kemudian dapat membangkitkan kepercayaan dirinya.

See, rekan kerja yang berperasaan adalah investasi tersendiri. Sibibu sendiri digambarkan sebagai sosok yang baik selama bekerja. Sehingga banyak rekan kerja yang kemudian membelanya. Beberapa memang lebih memilih bonus karena bonus tersebut sangat mereka butuhkan. Banyak juga yang sebenarnya enggan harus memilih, tetapi tetap memilih bonus.

3. Jangan berhenti perjuangkan hakmu dan percaya bahwa rezeki terbentang luas.

Si ibu benar-benar mendatangi rekan kerjanya satu persatu. Dia kesampingkan gengsi dan pikiran buruknya. Intinya dia berjuang sekuat tenaga demi pekerjaan ini. Akan tetapi, pada hari voting, dia tidak terlalu berharap bahwa dia akhirnya bisa mendapatkan pekerjaan ini lagi. Dia sadar, bila ternyata keputusan perusahaab dia harus berhenti bekerja, maka pasti akan ada pekerjaan lain yang dia dapatkan. Dunia kadang tidak adil, tetapi selama kita berpikiran positif, rezeki akan datang dari mana saja kok. Setuju?

4 komentar:

  1. Jadi penasaran gimana endingnya, mbaaak. Harusnya ibu itu jangan pantang menyerah lah, kan ada banyak lowongan pekerjaan diluar sana. Tapi orang kalau kepepet mah ya mo gimana lagi.

    BalasHapus
  2. Sungguh sangat menginspirasi, bersyukur dan teruss bersyukur

    BalasHapus
  3. Salut! Si Ibu yg awalnya depresi jadi berjuang mati2an begitu. Kalau kebanyakann gengsi, hari gini dapat apa. Ya gak?

    BalasHapus