Sabtu, 11 Juli 2020

Cerita Compound Interest dari Film Orang Kaya Baru

Ada anekdot yang mengatakan, "Orang kaya bakal makin kaya dan orang miskin bakal tetap miskin."

Sebenarnya ini perkara mental aja sih. Orang kaya bisa makin kaya karena mereka bisa menunda kesenangan. Setiap ada uang lebih, mereka akan investasikan. Instrumen investasinya juga mereka pilih dengan penuh pertimbangan. Intinya mereka bisa kaya karena bisa mengalahkan 'hawa nafsu'. Jadi, buat yang merasa hidupnya miskin, nggak perlu meratapi nasib, kita bisa kok merubah nasib itu dengan meningkatkan penghasilan, mengefisienkan pengeluaran, dan mengalokasikan uang yang disisihkan untuk investasi. 



Cerita di film Orang Kaya Baru menggambarkan apa yang disebut compound interest, dimana hasil keuntungan investasi kemudian diinvesatasikan kembali sehingga hasilnya menjadi sangat banyak! Memang agak nggak masuk di akal sih, 'crazy rich' begitu tapi berpura-pura hidup melarat. Kasian istrinya tuh, sampai ngumpat-ngumpat ketika tahu kalo suaminya selama ini punya uang banyak banget di bank dan selama hidup nggak ngasih tau.

Kekayaan harus diimbangi dengan mental kaya

Nah, mental keluarga ini diuji dengan kekayaan mendadak ini. Sempet sebel mereka jadi 'impulsive buying' gitu. Ya ibaratnya orang disuruh puasa tapi nggak tau essensinya berpuasa, pas buka ya jadi kalap. Disini mereka masih bermental miskin, pokoknya beli apapun, nggak mikir deh investasi. Tapi bagusnya sih mereka mengedepankan pendidikan, jadi uang warisan sebagian mereka pakai buat fasilitas pendidikan yang lebih baik.

Agar kaya dan kekayaannya bertahan, mental kaya harus ditanamkan. Selalu membeli sesuatu dengan pertimbangan matang, termasuk pilihan investasi untuk menggandakan kekayaan. Tahan diri untuk menikmati hasil investasi dan selalu investasikan kembali hasil investasi yang didapatkan.

Saat kaya, semua mendekat, kuatkan iman!

Saat kaya, semua akan mendekat, kita nggak tau mana yang benar-benar sahabat, mana yang musuh dalam selimut. Orang miskin mah gak bakal dilirik sama tipe benalu begini. Jadi sebenarnya, ketika kita nggak kaya (atau nggak tampak kaya), bakal lebih mudah menentukan mana yang layak dijadikan sahabat. Konflik ini kentara terjadi pada tokoh utama, yaitu Tika. Saat teman-teman yang dulu membully dia mendekat, benar saja ternyata mereka teman yang buruk. Tika dipaksa menegak obat yang ternyata narkoba, untung Tika segera ke kamar mandi dan melepeh obat tersebut. Dari situ Tika sadar bahwa nggak perlu penasaran sama 'kehidupan' orang kaya. Walaupun sudah berlimpah harta, bukan berarti kita lalu menjadi orang lain kan? 

Sedekahnya jangan lupa

Kekayaan untungnya nggak membuat mereka jadi serakah. Si ibu tetep ingat sedekah. Walau ada bau-bau pencitraan ya. Tapi soal niat sih nggak perlu diperbincangkan ya,  karena perlu diingat bahwa ada jatah kaum dhuafa di harta kita. Itu salah satu yang bikin orang kaya hartanya awet, karena didoain orang-orang kan ya. 

Compound interest gak cuma tentang bunga bank!

Walau terjemahannya 'bunga majemuk', tetapi pemahaman compound interest bukan cuma soal bunga bank. Karena setiap kegiatan reinvestasi yang berpeluang mendapatkan hasil berlipat dapat dikategorikan compond interest, istilah aja mungkin beda. Misalkan saja membeli seekor sapi terus menjualnya. Selisih harga jual ini kemudian diinvestasikan kembali. Selisih harga jual ini lama-lama jadi seekor sapi lagi. Nah gitu deh kira-kira.

Cari harta itu mudah (karena memang ada jatah rezeki masing-masing). Tetapi mempertahankan kekayaan tanpa menjadi orang lain dan pencitraan, kadang nggak semua bisa. Jadi syukuri saja kalo sekarang masih miskin, yang penting tetap berpikir kaya, konsisten menyisihkan dana sambil terus ditambah seiring waktu. Nggak usah urusin omongan orang. Dibilang pelit biarin, hihi. Niscaya kita akan menikmatinya di hari nanti dan memberi bekal yang cukup untuk keluarga *optimis                       

0 komentar:

Posting Komentar