Sabtu, 22 April 2017

8 Langkah Investasi di Pasar Modal


8 langkah Investasi di Pasar Modal adalah slide materi yang disampaikan oleh Pak Hari Mulyono pada kelas Akademi Berbagi tanggal 1 April lalu. Slide ini sebenarnya tidak terlalu dibahas, akan tetapi, menurut hemat emak, slide inilah yang akan menjadi kunci kita dalam berinvestasi di pasar modal. 8 langkah itu antara lain:

1. Pahami tujuan investasi
Tujuan investasi akan menentukan lamanya waktu kita berinvestasi. Apakah untuk biaya pendidikan, persiapan pensiun, persiapan menikah (mungkin)? Berapa lama dana investasi itu akan direalisasikan? Semakin lama kita berinvestasi, maka hasilnya akan semakin maksimal. Sebaliknya, bila waktu investasinya hanya sebentar, sebaiknya pilihlah produk investasi dengan resiko yang kecil.

2. Kenali profil resiko
Di pasar modal, ada banyak produk investasi, salah satunya yang giat dipromosikan adalah produk investasi saham. Nah, saham yang terdapat pada bursa pun ada banyak, terdapat lebih dari lima ratus emiten yang listing di bursa. Masing-masing punya karakternya sendiri. Kita harus bisa mengenali profil produk pasar modal yang tepat untuk kita. Kalau kita bisa tolerir dengan losses dan menghendaki return tinggi, maka kita bisa dikategorikan sebagai investor risk taker. Tapi kalau losses bikin kita tidur tidak nyenyak, maka bisa dikategorikan bahwa kita risk averter/avoider.

3. Pelajari alternatif investasi
Selain saham, ada banyak produk pasar modal lain seperti reksa dana, ETF, Obligasi, Sukuk. Untuk tipe risk averter, reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, atau sukuk adalah pilihan yang bagus untuk memulai investasi. Pilihlah saham blue chip yang fluktuasi harganya tidak membuat 'jantungan'.

4. Pahami tingkat resiko produk investasi
Produk investasi memiliki tingkat resiko yang sebanding dengan returnnya. Jangan keblinger saham gorengan yang kenaikan harganya bisa sangat fantastis, tetapi harganya kemudian jatuh dalam hitungan menit. Kalau kata para trader sih, "sayangi jantung anda."

5. Tentukan batas investasi
Dalam berinvestasi kita tidak boleh serakah. Tetaplah berinvestasi sesuai kemampuan. Istilahnya, money management. Nggak perlu juga sampai berhutang demi berinvestasi. Pakailah uang dingin alias uang yang memang dialokasikan untuk investasi.

6. Tentukan strategi investasi
Investasi itu tak ubahnya sebuah usaha. Perlu sebuah strategi agar dapat memenangkan investasi sesuai dengan target yang ditetapkan. Contohnya adalah strategi dalam membagi porsi dana untuk investasi jangka pendek berupa deposito, investasi jangka menengah berupa sukuk, atau pun investasi jangka panjang berupa saham. 

7. Manfaatkan jasa profesional apabila diperlukan
Kalau kita yang masih awam dengan pasar modal ingin mengalokasikan dana yang cukup besar di pasar modal, maka perlu dipertimbangkan untuk menggunakan jasa profesional sebelum memutuskan memasuki pasar modal. Kenyataannya, seringkali kita gegabah dalam mengambil porsi investi, begitu nyangkut barulah berkonsultasi dengan jassa profesional. Kan kebalik, hehe. Kalau dananya tidak terlalu banyak, bisa dicoba mulai mencicip investasi di pasar modal dengan porsi kecil dahulu. Sembari itu, tetap terus belajar mengenai produk investasi yang tengah dijalani.

8. Pertahankan tujuan investasi
Teguh hati dan jangan tamak. Prinsip ini penting di dunia pasar modal. Ketika sudah memutuskan mengalokasikan dana 5 juta rupiah untuk investasi jangka panjang, jangan kemudian 'menggerogoti' uang itu karena ajakan teman untuk masuk pada satu emiten. Perhatikan money management. Jangan sampai kena losses karena kita tidak sabar untuk exit pada sebuah saham yang masih dalam fase sideways. Investasimu, ya hidupmu, Jadi pertahankan tujuan hidup (investasi) sesuai terget awal, agar hasil investasi juga maksimal.

Demikianlah 8 langkah Investasi di Pasar Modal adalah slide materi yang disampaikan oleh Pak Hari Mulyono pada kelas Akademi Berbagi tanggal 1 April lalu.
IBX5900985BEEAD8

Rabu, 12 April 2017

Mau Wirausaha? Langsung Action Kayak Orang Goblok Aja!


Sudah lama banget aku baca dan bikin ringkasan buku yang berjudul "Belajar Goblok dari bob Sadino"
Tapi nyatanya, baru kali ini aku benar-benar paham esensinya. Mungkin saat ini belum sepenuhnya paham juga, karena pasca membaca buku itu kemudian resign dari perusahaan, aku merasa menjadi 'goblok' sehingga perlu banyak belajar di kehidupan. Oh ya, aku resign bukan gara-gara baca buku ini ya, emang nasibnya aja kudu resign dan kuliah lagi, hehe...

Semenjak resign dan kehidupanku menjadi 'dinamis'. Aku justru jadi makin percaya bahwa rezeki Allah itu maha luas. Gagal di bisnis online shop, ternyata aku ada hoki di dunia blogging. Gagal menjadi dosen UGM, tapi sempat bantuin beberapa dosen UGM dengan latar belakang proyek yang bermacam-macam.

Saat memutuskan kembali ke Sumatera, aku nggak banyak ekspektasi. Aku cuma berharap bisa sesekali ikut acara blogger Palembang. Alhamdulillah ada tawaran pekerjaan yang sekaligus memungkinkanku membawa Ais ke tempat kerja. Kebetulan beberapa kali ada acara blogger juga memungkinkanku membawa anak. Ternyata kembali ke Palembang membawa berkah buatku dan anakku. Aku jadi semakin dekat dengan anak semata wayangku, dan anakku sendiri bisa banyak belajar hal baru bersama ibunya.

Esensi 'goblok' dari suami

Suami saat ini sedang berjuang membangun bisnisnya. Menurutku dia lebih menerapkan prinsip goblok daripada aku. Di saat aku ragu memulai suatu bisnis, suami sudah nggak berpikir apa pun selain action untuk bisnis itu. Ada satu bisnis yang kekeuh dijalani suami, yaitu online shop benih tanaman. Awalnya aku malas membantu karena kupikir sia-sia saja nantinya. Emang kita bisa apa kok buka online shop pertanian? Ntar pembelinya dari mana, wong tempo hari aku coba bisnis online shop baju aja sepi pembeli. Aku masih dengan egoku bertahan bahwa mengembangkan blog atau sosmed itu jauh lebih worthed dibanding memulai bisnis online yang tempo hari gagal kujalani itu. Tetapi, egoku itu mulai luntur manakala aku mendapati DA blogku turun, kunjungan ke blog maupun youtube minim, kegiatan buzzer juga sudah jarang. Daripada frustasi mikirin ini, aku mulai bantu suami input produk ke ecommerce. Ternyata pesanan datang dari produk yang baru kuupload sejam yang lalu! Weh, menarik juga ternyata jualan online begini. Ketakutanku kalau nanti costumer complain ini dan itu ternyata nggak kejadian. Kekhawatiranku kalau barangnya nggak laku karena harga yang kami patok nggak bisa semurah pedagang besar juga tidak terbukti. Walaupun pesanan belum banyak, tapi aku yakin ibaratnya bayi yang baru belajar berjalan, suatu saat, bayi ini bisa berlari juga.

Banyak mimpi dan target yang ingin kucapai, tapi aku yakin rencana Allah yang paling indah. Yang penting keep trying n believing. Tetaplah merasa goblok, seperti kata Bob Sadino. Karena kita merasa goblok, kita bagaikan gelas kosong yang siap diisi air lebih banyak. Langsung action saja, masalah dipikir kalau sudah kejadian beneran. Bismillah.

Kamis, 06 April 2017

Kelas Akber Palembang "Why Should Invest in Capital Market?"


Sebelum mulai bahas materi tentang kelas Akademi Berbagi (Akber) Palembang kali ini, udah pada tahu belum sama program "Yuk Nabung Saham" yang diprakarsai IDX Indonesia? Jadi, untuk memasyarakatkan budaya investasi di Indonesia, IDX (Indonesian Stock Exchange) mensosialisasikan program "Yuk Nabung Saham". Nah, supaya orang tertarik buat "nabung" saham, orang harus tahu dulu dong, manfaat dari nabung saham itu apa?

Baca: edukasi saham sejak dini

Tema Akber kali ini sejalan dengan sosialisasi Yuk Nabung Saham ini. Why should invest in capital market? Emang untungnya apa sih? Untungnya jelas banyak cyyn. Tahu nggak kenapa? Soalnya pasar modal di Indonesia itu sedang bertumbuh pesat. Lihat data ini kalau nggak percaya. Dibanding bursa di seluruh dunia, kita paling kece bro!

Kelas Akber tentang pasar modal kali ini dibawakan oleh Bapak Hari Mulyono, Head of Representatif IDX Palembang. Acara berlangsung santai dan menyenangkan. Soalnya, ngomongin duit kan memang menyenangkan, ya kan ya sih? Selain itu, Pak Hari juga menyampaikan materi yang gampang dimengerti orang awam. Kayaknya sih, habis ikutan kelas ini, banyak yang terus buka rekening efek deh. Soalnya selesai acara banyak yang tanya-tanya cara buka rekening efek. Asyiknya di kantor IDX Palembang ini, di lantai bawah sudah ada beberapa sekuritas yang stand by, jadi harusnya para dedek emesh yang mau nabung saham nggak perlu bingung gimana mau memulai nabung saham. Atau baca postingan kakak tentang bagaimana membeli saham. Langkah awal yaitu, Memilih Sekuritas yang Tepat untuk Membuka Rekening Efek.
Bapak Hari Mulyono

Pada kelas kali ini, Pak Hari melakukan studi kasus tentang emiten SMBR alias Semen Baturaja. Dikatakan Pak Hari, pada tahun 2013 SMBR baru saja listing di bursa. Saat itu bisnisnya belum cakep seperti sekarang. Setelah listing di bursa dan meraup banyak modal dari investor, mulailah SMBR melakukan ekspansi usaha dan akhirnya berdampak pada harga lembaran saham SMBR. Menurut data yang kuunduh di RTI, harga saham SMBR di pertengahan 2015 sempat menembus sekitar 250, eh nggak sampai dua tahun sahamnya bisa melejit di 3500. Amazing kan? Nggak semua saham bisa begini sih, tapi kalau kita jeli, bisa juga kok nemu yang model begini. Keep learning and investing aja deh.*sambil afirmasi diri sendiri.

Sayangnya, pasar modal Indonesia yang kece begitu banyak dinikmati asing saja. Soalnya banyak masyarakat Indonesia yang beranggapan kalau pasar modal itu judi. Padahal logikanya ya, kita memberi modal kepada perusahaan berupa pembelian lembaran saham. Dana tersebut diputar perusahaan untuk kegiatan bisnisnya. Bisnisnya bertumbuh, kemudian ada pembagian deviden. Fair kan? Sangat sesuai dengan prinsip Syariah pula. Nggak ada gamblingnya, karena yang bikin gambling itu pelaku pasarnya sendiri. Pelaku pasar yang malas mencari tahu emiten yang akan dibelinya. Yang cuma ikutan arus dalam membeli saham. Yang model begini yang bikin orang takut nyemplung di pasar modal. Padahal saat ini akses informasi mengenai semua emiten di bursa Indonesia, lengkap tersaji di website idx.co.id, tinggal kita mau aktif cari tahu atau tidak?
Suasana kelas. Nyaman.

Idealnya, pasar modal Indonesia seharusnya apple to apple dengan GDPnya. Dengan demikian negara Indonesia bisa maju dan minim korup. Soalnya yang bikin orang korup itu karena kurangnya penghasilan, ya kan?(normalnya sih begitu, kalau memang udah tuman sih beda cerita), nah pasar modal sebenarnya menjanjikan penghasilan tambahan loh. Halal pula. Di Singapura kenapa negaranya maju, ya karena GDP sama pasar modalnya sebanding, apple to apple.

Di Indonesia sendiri, masalah inflasi bukan karena nilai tukar rupiah atau perekonomian dunia. Indonesia tidak terlalu terpengaruh itu. Inflasi di Indonesia, menurut Budiono, terjadi karena masalah distribusi. Biaya distribusi masih membengkak, akibat infrastruktur yang kurang memadai. Jadi, solusi Jokowi saat ini untuk perbaikan infrastruktur di seluruh Indonesia sangatlah tepat ya. Moga-moga bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untu memaslahatan umat ya..

Di sesi tanya jawab, aku melemparkan pertanyaan mengenai cut loss untuk seorang investor. Begini jawaban dari Pak Hari.

Ada beda prinsip trader dan investor. Trader menganggap saham tak lebih dr selembar kertas. Sedangkan investor fokus dengan value saham tersebut. Jadi,selama value perusahaan tidak berubah, buat apa cut loss?

Sebagai investor, ada tips memilih saham dari Pak Hari:

1. Pilihlah saham yang undervalued. Yaitu saham dengan nilai saham lebih rendah dari nilai asset.

2. Pilih saham dengan core bisnis consumer. Bisnis seperti ini cenderung tahan banting pada suasana ekonomi apapun. Soalnya kebutuhan pokok manusia kan.

3. Perhatikan laporan keuangan perusahan.

4. Fokus pada max 4 saham. Ini prinsip dari costumer Pak Hari, yang konsisten profit karena setia pada 4 emiten saja.

Oh ya, sebenarnya pasar modal nggak cuma saham saja. Masih ada produk pasar modal lain seperti obligasi, sukuk, ETF, pasar uang, dll. Tapi buat anak muda yang dinamis seperti kita-kita ini (sok-sokan seumur sama dedek emesh di belakang), lebih worthed untuk investasi saham. Soalnya timeframenya kan untuk jangka panjang.

Sekali lagi, keep learning and investing. Yeay!

Rabu, 05 April 2017

Edukasi Pasar Modal Sejak Dini

Sampai di kantor IDX Palembang, yeay!
Melanjutkan Saturdate siang ini sama anak lanang. Kalau tadi temanya senang-senang dan liburan, kalau yang ini temanya agak mikir, tapi asyik buat dipikir. Soalnya mikir duit, siapa sih yang nggak suka mikir (punya) duit?

Sebagai emak yang concern sama investasi, aku nggak bakalan mau ketinggalan sama event Akademi Berbagi kali ini yang mengangkat tema "Why Should Invest in Capital Market?". Sebagai investor (wanna be) sejak Mei 2016, alias seumur dengan blog ini, wakakakakak, aku menyadari pentingnya berinvestasi sedini mungkin di pasar modal. Ternyata, gemar menabung saja tidak cukup, karena menabung saja akan membuat uang kita tergerus inflasi. Dengan berinvestasi di pasar modal, maka uang yang kita miliki bisa menjadi produktif, tanpa kita harus mumet membuka usaha. Walaupun sebenarnya, keinginan terbesarku ikutan kelas akademi berbagi kali ini adalah karena penasaran pengen lihat kantor IDX Palembang *dasarnorak. Habis kalau lewat di depan kantornya IDX Palembang ini aku selalu membatin, "kapan ya diundang acara disana, pengen deh punya jaringan investor di Palembang." JEBRET. Allah kabulkan doa itu. Dan bertemulah aku dengan para investor dan calon investor muda di acara ini.

Investor muda di kelas Akber

Aku datang terlambat tapi untungnya Pak Hari Mulyono baru saja memulai slide pembukanya. Aku langsung memilih kursi paling depan, supaya nanti enak foto materinya. Wkwkwk. Sampai lupa kalau aku bawa anak kecil. Kalau doi ribut pegimane yak? Alhamdulillah Ais anteng dengan tabletnya.

Investor termuda lagi merancang 'bisnis properti lego'

Tapi sempat beberapa kali minta keluar buat ke kamar kecil. Terus sekalian tak ajak sholat ashar sekalian saja. Pas sholat doi malah kerasin bacaan sholatnya. Mau nggak mau si emak ikutan kerasin bacaannya, buat benerin beberapa bacaan sholat yang masih salah.

Habis sholat kami lalu mengeksplor kantor IDX. Pada layar TV disiarkan acara di saluran TV IDX, pelan-pelan aku kasih tau Ais, "Besok tempat Uti  nontonnya acara ini aja ya?" *emak cari bolo *Ais cuma jawab dengan ekspresi begini...


Di lantai 2, terdapat banner besar dengan tulisan "Yuk Nabung Saham", langsung aku minta Ais buat foto disana. Biar nanti kalau sudah besar Ais bisa lihat, ini lo emakmu udah ngenalin saham dari kamu piyik, wkwkwk.


Jadi, kalau orang tua dulu mengajarkan kita untuk menabung, saat ini, prinsip hidup hidup hemat dan menyisihkan pendapatan tetap menjadi budaya yang harus dipertahankan, tapi, menyisihkan pendapatan tak cukup hanya ditabung, akan lebih bijak jika diinvestasikan. Sambil tak lupa investasi kepada Allah SWT alias sedekah ya. Kedepannya, bila ada kesempatan acara tentang investasi seperti ini, aku pengen bisa ajak Ais lagi. Aku pengen Ais "melek duit" dengan benar. Jadi bukan melek duit buat jajan, tapi melek duit buat usaha dan investasi.

Ngomong-ngomong jajan, sebenarnya investasi di pasar modal itu seperti belanja di marketplace loh. Kita bisa memilih berbagai produk investasi sesuai profil resiko kita. Atau kalau mau investasi saham, kita bisa pilih sekitar lebih dari lima ratus emiten. Hanya saja "katalog"nya perlu diperhatikan benar. Baca prospektus keuangan masing-masing produk investasi dengan seksama agar kita tidak merasa dirugikan di kemudian hari.

Oh ya, khusus untuk saham, pergerakannya itu sangat dinamis. Jadi, sebaiknya targetkan saham untuk investasi jangka panjang, karena kalau untuk jangka pendek, fluktuasinya cukup tinggi. Tips untuk investasi saham, jangan panikan. Kalau harga saham kita turun, itu berarti kesempatan membeli kembali dengan harga diskon. Makanya, sebelum memutuskan membeli satu emiten saham, teliti dengan pasti perusahaannya, bagaimana laporan keuangan dan prospek bisnisnya. Pilih maksimal 4 saham saja, nggak usah terpengaruh dengan bisikan-bisikan di luar. Pak  Hari mencontohkan salah satu kliennya yang sukses berinvestasi saham karena fokus pada 4 emiten saja. Kalau 4 saja cukup, ngapain "piknik" cari saham lain?

Pilih saham yang mana?

Jadi, pilih saham apa hari ini? Keep learning and investing ^_^

Materi kelas akademi berbagi kali ini di postingan terpisah ya. Biar fokus ke materi presentasi.

"Why Should Invest in Capital Market?"