Rabu, 21 Desember 2016

Rangkuman Buku: Trader Not Gambler


Ini buku pertama tentang saham yang berhasil aku khatamkan dalam waktu nggak sampai sehari. Soalnya Ellen May memang menuliskannya seperti bercerita, jadi aku asyik banget bacanya, sampai lupa makan siang, haha!

Oh ya, sembari membaca, tak lupa aku rangkum isi bukunya. Ini rangkuman ala aku.

Apa dan bagaimana trading?
Definisi. Kegiatan beli di harga rendah n jual di harga tinggi dlm waktu relatif singkat. Bedanya sama investor terletak pada rentang waktu beli dan jual.

Trader vs Gambler
Trader beda dengan gambler. Seorang trader harus berdisiplin mempelajari pasar. Kerugian seperti harus cutloss biasa dialami trader, bahkan trader profesional sekalipun. Cut your losses short, let your profit run. Jangan ragu buat cutloss! Trading tidak berbahaya asalkan kita tahu 'ilmunya'. Kendalikan emosi agar sebagai trader kita tidak terjebak menjadi 'gambler'. Hidup itu penuh dengan spekulasi, berbisnis apa pun pasti mengandung unsur spekulasi. Pengetahuan yang mumpuni akan meminimalkan resiko.

Psikologi trading yang baik merupakan kunci sukses trader di bidang apa pun. Mindset yang benar diperlukan dalam trading. Tentukan:

1. Target/tujuan.
Tentukan target bulanan dan tahunan anda!

Technical target.
Memanfaatkan support dan resisten. Target terdekat diambil dari resisten terdekat.

Financial target.
Merupakan nominal profit atau oun persentase keuntungan. Misal target bulanan 10% atau 15% dari keseluruhan modal.

Buatlah target yang realistis! (5% untuk pemula)

2. Alasan yang kuat.
Demi siapa anda melakukan trading?
Bukan uang, tetapi misal untuk orang yang dicintai, dan etika dalam menciptakan transaksi yang berkualitas. Sesekali cut loss tidak masalah asalkan untungnya lebih besar. Jangan pikir mendadak kaya dari trading.

3. Strategi yang terbukti bermanfaat.
Analisis, membuat sistem/strategi trading, money management, dan psikologi trading yang baik.

Analisis
Analisis fundamental= Menjawab 'alasan' harga saham bisa naik dan turun berdasarkan news dan profitabilitas perusahaan. Profitabilitas perusahaan diukur berdasarkan:

ROE (return of equity). Rasio laba bersih dengan ekuitas pada saham.

NPM (net profit margin). Rasio keuntungan perusahaan setelah dipotong pajak. NPM baik adalah 5%

EPS( Earnings Per Share). Rasio pendapatan yabg diperoleh setiap lembar saham  EPS rendah cenderung membuat saham turun.

PER (Price Earnings Ration) dan PBV (Price to Book Value) untuk mengetahui saham tersebut mahal atau murah. PER rendah berarti harga saham murah. Tetapi harus didukung likuiditas yang bagus.

PBV adalah angka rasio yang menjelaskan seberapa kali investor bersedia membayar saham untuk setiap nilai buku per sahamnya. PBV dianggap tinggi bila sudah diatas rata2 PBV historis.
cek parameter tersebut di www.finance.yahoo.com atau RTI Bussiness yang bisa diunduh di playstore.

Analisis teknikal= 'kapan' harus membeli, merealisasikan keuntungan, dan membatasi kerugian pada sebuah saham.

Wajib diketahui setiap trader!
Grafik candlestick.
Tubuh candle menunjukkan harga pembukaan dan penutupan. Ekor candle menunjukkan harga tertinggi dan terendah.
Tubuh candle panjang. Tekanan beli iuat untuk candle putih dan tekanan jual sangat kuat untuk candle hitam.
Tubuh candle pendek. Menunjukkan keridakpastian market. Sering disebut doji. Menunjukkan tanda pembalikan arah. Double doji menunjukkan tanda breakout namun masih membutuhkan konfirmasi. Long legend doji menunjukkan adanya tarik-menarik yang sama kuat antara daya beli dan daya jual.
Hammer dan hanging man.
Hammer terjadi setelah tren menurun yang kuat. Hanging man terjadi setelah tren menguat yang tajam.

Terjadi setelah tren menurun kuat =inverted hammer
Terjadi seelah tren menguat yang tajam = shooting star.

Pola harami mengindikasikan berkurangnya momentum tren yang segera diikuti berakhirnya tren.

Strategi
Tipe trader employee-->bagai bayi yang terus disuapi ibunya
Trader tipe wiraswasta-->merasa bisa mengendalikan segalanya dan pikirannya kompleks
Bussiness owner/pebisnis sejati-->membuat sistem sederhana sehingga sekelompok orang dapat mudah mengikutinya. Ciri tipe trader yang berhasil.
Tipe investor-->tidak bisa disamakan dengan trader. Karena investor hanya cukup menanam modal dan menunggu keuntungan.

Sistem trading terdiri dari:

1. Market filter
Menyaring informasi dari hiruk pikuk market sehingga diperoleh saham tertentu yabg memeberi peluang profit yang baik.
Cara melakukan market filter:
Metode top to down dari pendekatan:


  • Rentang waktu.

Day trader. Jual beli dilakukan pada hari yang sama. Menggunakan rentang grafik 4 jam bahkan 3 menit-an.
Swing trader. Menggunakan grafik harian kadang 4 jam-an. Rentang waktu transaksi beberapa hari atau beberapa minggu.
Position trader. Membuka dan nenutup transaksi dalam kurun waktu satu hingga enam bulan. Menggunakan grafik mingguan.


  • Sektoral.

Pertama amati Dow Jones Industrial, karena ketika terjadi pergerakan kontras di DJI, seringkali mempengaruhi bursa lokal.
Amati tren harga IHSG
Amati tren sektoral IHSG ( agriculture, mining, basic industry, consumer goods, property, infrastructure, finance, trade and service, manufacture).
Lakukan scanning saham berdasarkan sektor tertentu berdasarkan kombinasi analisa teknikal, analisa fundamental, dan money management.

2. Set up condition
Pakai indikator tertentu. Cukup 3 indikator saja. Misal moving average, stochastic, dan volume (terkadang dutambah Fibonacci Retracement).

3. Entry Rules
Setelah set up condition, maka kita akan menemukan saham yang potensial beserta level suppot dan resisten. Masuk dalam area breakout atau pullback?
Breakout trade: beli saat menjebol resisten. Dan jual saat menjebol support.
Pullback trade: Beli di support, jual di resisten.

4. Exit Rules
Profit taking. Target/level keluar ubtuk merealisasikan keuntungan. Menetapkan level profitvtaking. Buy at pullback atau support. Sell at pullback atau resist. Buy saat breakout.sell at breakdown.
Stop loss. Level keluar untuj membatasi kerugian dan melindungi modal.

5. Proteksi
Menentukan level proteksi. Buy at support, sell at resist,
Proteksi berjalan/trailing stop. Misal beli saham 2500. Pasang proteksi di 2400 dan level profit taking 3000.

6. Level Re-entry
Bila ternyata anda telah exit tetapi ternyata prospeknya masih bagus. Re entry dapat dilakukan ketika terjadi pullback pada support atau konfirmasi breakout.


  • Membuat trading olan:

- Uptrend lebih kuat daripada saham sektor sejenis
- Resiko lebih kecil karena sedang berada pada major suport
- Potensi keuntungan cukup besar karena berada pada support kuat dan masih jauh dari area resisten.
- Candlestick pada hari setelah kejatuhan loncat dengan gap up dan didikung sinyal beli dari indikator stochastic

  • Backtesting. Menguji strategi trading menggunakan data-data historis. Membuat trader mengetahui:

- Mana yg menguntungkan dan tidak
- Membuat estimasi kinerja dari setiap sistem yang anda uju
- Membuat catatan histori dari kinerja trading

Trading rules
1. Membeli saham yg akan atau sedang naik dan menjual saham yang akan atau sedang turun
2. Jangan trading setiap hari. Cukup saat bearish atau bullish. Saat bearish maka jual, saat bullish maka beli
3. Membuka transaksi saat ada konfirmasi beli
4. Lanjutkan transaksi menguntungkan dan hentikan transaksi merugikan
5. Hentikan transaksi yang mulai mengalami pembalikan tren
6. Pilihlah saham-saham unggulan di sektornya
7. Jangan menambah saham yang berstatus rugi
8. Beli saham ketika new high. Lakukan short selling ketika saham mencapai titik new low. (Tetapi short selling tidak syariah, Pendapat dari perangkum, bukan dari buku ini)

Petunjuk lain.
- Jangan menaham saham-saham rugi lebih lama
- Tidak ada terlalu mahal untuk open buy dan terlalu murah untuk open sell
- Market tidak pernah salah
- Keuntungan besar menunjukkan potensi profit di awal trading
- Tidak ada trading rules keuntungan 100% sepanjang waktu.

Trading ala Ellen May
1. Mulai trading dengan suasana hati baik
2. Ikuti tren terkuat. Beli saat uptrend dan jual saat downtrend
3. Perhitungkan reaiko
4. Gunakan maksimal 3 indikator
5. Jangan mencari rumus pasti trading
6. Beli saat di support atau bekas suport. Jual pada resisten terdekat
7. Sediakan cash sisa
8. Berhenti trading saat:

  • Target telah tercapai.
  • Mengalami kerugian 3 kali berturut-turut, dan tidak nyaman dengan situasi market

9.   Hindari range support dan resisten sempit. Karena postensi keuntungan kecil
10. Trading hanya saat ada peluang profit
11. Disiplin entry, exit, stop loss, take profit, bahkan tidak trading saat tidak ada peluang

Manajemen

Money management.
1. Berapa besar resiko dalam sebuah transaksi? 0.1 -2% dari modal
2. Berapa banyak transaksi yang boleh saya buka bersamaan? Maksimal 8 transaksi. Umumnya 5           transaksi.
3. Seberapa besar perbandingan resiko dan keuntungan dalam setiap transaksi?

  • Potensi keuntungan minimal 3 kali lebih besar dari potensi kerugian.
  • Pilih saham yang likuid.masuk lq 45. Masuk 60 besar dari total transaksi. Tercatat di BEJ minimum 3 bulan. Keadaan keuangan sehat.


Psikologi trading
Hindari rasa takut dan serakah! Let profit run and cut losses short. Buat selalu trading plan dan jalankan. Evaluasi setiap trading plan anda dan catat apa yang membuat trading plan anda berjalan dengan baik.
Visualisasi re entry, pencapaian target, pertumbuhan keuntungan dan saat jangan trading paling tidak 30 menit setiap hari.

Penutup
Keep it simple but smart (KISS).

Selasa, 20 Desember 2016

Rangkuman Buku: Selami Asuransi demi Proteksi Diri

Akhirnya sempat juga bikin rangkuman buku ini. Sengaja diabadikan di blog biar kalau cari-cari gampang. Hehe. Punya buku ini sampai 2 buah. Soalnya jadi isi goodiebag 2 acara asuransi yang aku ikuti. Buku ini penting banget buat kita semua, soalnya rata-rata orang Indonesia belum melek asuransi. Kayak aku sendiri, walaupun getol cari tahu tentang hal-hal seputar investasi, nyatanya belum benar juga dalam memilih produk asuransi.
Sumber:buku.kompas.com

Kok bisa belum benar?

Ya iya, karena ternyata anakku, sebaiknya tidak terlalu perlu asuransi jiwa. Yang perlu malah suamiku, soalnya doi kepala keluarga. Eh tapi aku malah punya polis asuransi jiwa untuk anakku. Katanya sih bisa buat asuransi pendidikan. Tapi, harusnya asuransi jiwanya ke bapaknya, taoi ini malah ke anakku juga. Dan, bisa punya itu karena ikutan unit link.

Padahal ya, aku ikutan unit link itu karena tertarik dengan investasinya. Ternyata, dari buku ini dibahas, kalau untuk alasan kepraktisan, unit link itu memang bagus, tapi kinerjanya nggak maksimal. Karena dana dibagi ke dua kantong, asuransi dan investasi. Nah, aku baru benar-benar paham saat ini. Sedih banget kan? Ya udahlah, belum telat juga untuk beli asuransi dan investasi terpisah.

SELAMI ASURANSI DEMI PROTEKSI DIRI

Terdiri dari 8 bab yang menjelaskan kenapa kita harus berasuransi, macam-macam jenis asuransi jiwa, seputar asuransi tambahan, kesalahan berasuransi dan cara menghindarinya, serba serbi unit link, menghitung kebutuhan asuransi, penyebab klaim ditolak, dan aneka tips seputar asuransi. Bab terakhir ini yang paling penting dan applicable banget.

Aneka tips membeli asuransi. Khususnya untuk pemula:

1. Pahami mengapa butuh asuransi.
Jangan kejadian kayak aku. Ikutan asuransi karena tergoda investasi. Itu nggak worthed! Karena jelas asuransi itu proyek rugi! Mana mungkin bisa investasi di produk asuransi? Okelah kita membeli produk asuransi plus investasi. Tapi pastinya investasinya nggak maksimal karena dipotong untuk premi asuransi. Pokoknya beli asuransi itu jangan langsung beli, tapi disimak baik-baik dulu manfaatnya. Perlu nggak kita asuransi tersebut? Jumlahnya worth nggak sama manfaatnya?

Dari bab pertama buku ini sih, dijelaskan kalau yang butuh asuransi jiwa itu adalah mereka yang sudah punya tanggungan. Karena guna asuransi adalah menyiapkan 'warisan' bagi tertanggung. Anak kecil masih belum butuh asuransi, dan orang tua harus mempertimbangkan bila menjadikan anak dibawah 21 tahun menjadi ahli waris. Karena mereka baru bisa menerima warisan ketika sudah berusia 21 tahun.

2. Hitung dengan cermat kebutuhan proteksi
Jangan pelit sama diri sendiri! Kalau memang butuh proteksi yang besar, ya jangan ragi untuk.membeli produk asuransi yang lebih mahal. Yang jelas, tetap cermati ya worthed atau tidaknya.

3. Cari jenis asuransi yang tepat
Jangan lupa untuk teliti sebelum membeli. Kalau ada kesempatan seperti Insurance Fair 2016 di Alun-alun kidul tempo hari, pasti lebih efektif buat mencari asuransi yang tepat.

4. Gali mendalam informasi tentang perusahaan asuransi
Masih setali tiga uang sama poin ketiga. Setelah menentukan jenis asuransi yang tepat (term life, whole life, atau unit link), baru setelah itu disurvei perusahaannya. Tentunya oilih yang paling kredibel dan user friendly. Dari kemudahan akses informasi via website atau agen juga bisa jadi pertimbangan ya.

5. Konsultasi dengan ahli keuangan
Kalau masih ragu dengan perhitungan agen. Bisa minta bantuan ahli keuangan. Teman sendiri yang lebih paham tentang keuangan juga bisa. Pokoknya jangan lupa brain storming dengan orang lain, jadi nggak gegabah memilih produk asuransi.

6. Menggali istilah-istilah asuransi
Istilah asuransi itu rumit dan ribet. Aku yang udah pakai produk asuransi sekitar 8 tahun saja masih banyak roaming sama istilah asuransi. Tapi intinya sih ya itu tadi, jelas informasi tentang manfaat dan kewajiban kita. Jangan malu dan malas untuk bertanya-tanya dengan agen asuransi kita ya. Pilih agen yang profesional. Yang dapat menjelaskan dengan baik pertanyaan-pertanyaan berikut:
A. Apakah agen tersebut memiliki lisensi? Jika punya, berlaku sampai kapan?
B. Bagaimana kondisi kesehatan keuangan perusahaan asuransi yang bersangkutan?
C. Bagaimana pertimbangannya dalam menentukan asuransi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah?
D. Apa saja manfaat asuransi tersebut?
E. Bagaimana mengajukan klaim? Apa saja persyaratannya? Kalau bisa agen mau membantu menguruskan ya...
F. Apa saja hak dan kewajiban nasabah dan perusahaan asuransi?

7. Simpan baik-baik polis asuransi, hafalkan atau catat di HP nomor polis asuransi, dan simpan nomor agen sehingga gampang dihubungi sewaktu-waktu.

Senin, 19 Desember 2016

Yuk Nabung Saham Goes to Campus Binus


Pagi ini secara tidak sengaja aku nonton acara menarik di IDX Channel. Acara itu adalah "Yuk Nabung Saham Goes To Campus" dan di episode kali ini mengambil tempat di Binus. Eh mantep yak, usia kuliah udah dapet info beginian. Coba aku dulu, ngertinya nabung di tabungan doang. Jadi, pada acara ini menghadirkan pembicara dari Asosiasi Analis Efek Indonesia, Ibu Susan Silaban. Karena temanya tentang nabung saham, jadi Bu Susan memberikan tips buat investor pemula seperti mahasiswa untuk beinvestasi di saham. Karena, walaupun saham dapat memberikan return yang lebih tinggi, tetapi resikonya juga tinggi. Apalagi ada lebih dari 500 emiten yang melantai di bursa. Nah, dari 500 lebih emiten itu, bagaimana cara memilihnya? Ini tips dari Bu Susan:

1. Pilih saham yg dekat dengan keseharian kita. Kita mandi pakai apa odol, sabun, dan samponya? Makan pakai produk mana? Kalau dakit obatnya merek apa?

2. Perhatikan laporan keuangan. Bila bertumbuh bisa terus keep.

3. Perusahaan patuh memberikan laporan keuangan

4. Perusahaan rutin memberikan deviden. Deviden ibarat bunga atau bagi hasil, jadi ada profit lebih, nggak sekedar memanfaatkan perbedaan harga saja.

5. Karena 'nabung', jangan terlalu pikirin entry point. Karena untuk jangka panjang jadi pikirkan saja kalau itu akan berkembang. Tapi, sebelum benar-benar entry, harus dipelajari dengan jelas emiten yang akan dipilih dan dibeli. Paling gampang ya dari poin pertama sampai keempat tadi.

Bocoran saham!

Di acara ini ada pembahasan khusus tentang saham potensial dan rekomendasi untuk jangka panjang loh. Bahkan sampai ada pembicara dari perusahaan yanh sahamnya potensial itu. Apa sih?

Saham potensial: SRIL karena akhir 2016 selesai ekspansi, dan pendapatan dicatat dalam bentuk dollar.

Menjelang akhir acara, Bu Susan memberikan saham rekomendasi untuk dikoleksi dalam jangka panjang. Yang paling potensial adalah dari perbankan (sayangnya langsung aku coret kalau yang sektor ini, hiks) yaitu BBTN, BJBR, sektor pangan (ICBP, JPFA), dan masing-masing satu saham dari sektor telekonunikasi (TLKM), pertambangan (ADRO), properti (PWON), departement store (RALS), dan infrastruktur (WSKT). Bu Susan memberi pertimbangan dari perkembangan laporan keuangannya.

Minggu, 18 Desember 2016

Pengalaman Beli Emas secara Online


Latar Belakang...
Aku itu tipe manusia preventif. Jadi punya kecenderungan berpikiran buruk pada suatu keadaan. Pesimis lah istilahnya. Apalagi sekarang sedang tidak bekerja. Jadi, ketika dapat pekerjaan yang dibayar dengan voucher, aku nggak punya opsi mau dibelikan apa. Yang ada di pikiranku adalah bagaimana voucher ini bisa ditabung. Alternatifnya adalah dengan membelanjakan voucher ini menjadi sesuatu yang tetap bernilai jual tinggi, gampangnya sih beli sesuatu yang produktif.

Kalau barang yang produktif itu adalah barang elektronik, jujur saja aku masih ragu beli barang elektronik online. Takut sampai di tujuan ternyata ada rusak karena perjalanan. Lagian, kalau cuma buat ngetik bahan blog sih, di HP yang sekarang juga masih bisa. In sya Allah belum butuh-butuh banget lah elektronik. Akhirnya aku membuat keputusan yang cukup bikin orang jadi ngebahas ini.

Aku mau beli emas online!

Pernyataan:
Ih. Aman nggak tuh.
Yaelah, voucher segitu bisa buat beli emas seberapa? Jangan-jangan cuma butiran debu doang.

Tanggapan:
Alhamdulillah. Karena aku beli emasnya di toko yang terpercaya (dilihat dari feedback dan rekomendasi dari pelanggannya), emas bisa sampai dengan selamat di tanganku. Pengiriman paketnya dengan pengemas  yang aman dan rapih. Dan, walau cuma beli dengan graminasi terkecil, emasnya juga nggak kecil2 banget. Hehe.
Packing paket emasnya rapih.

Pernyataan:
Beli emas secara online itu riba loh

Katanya transaksi emas secara online itu: RIBA! Untungnya sih kejadian setelah aku fix beli emas online.

Tanggapan:
Sedih dong. Padahal aku beli ini supaya menghindarkanku dari beli barang lain yang kurang berguna. Ternyata menurut hadist itu riba. Ya nggak salah juga sih, tuntunannya sudah jelas, dan memang salahku juga sih yang gak ngeh tentang ini. Untungnya, mereka yang menasehatiku begitu langsung buru-buru membesarkanku, "Ya sudah, kalau belum tahu ya nggak apa-apa."

Jadi sebenarnya riba nggak sih?

Jadi, dasar hukum riba itu dari hadist ini:
emas dengan emas, perak dengan perak, burr dengan burr, sya’ir dengan sya’ir, tamr dengan tamr, garam dengan garam, kadarnya harus semisal dan sama, harus dari tangan ke tangan (kontan). Jika jenisnya berbeda, maka juallah sesuka kalian, selama dilakukan dari tangan ke tangan (kontan)” (HR. Al Bukhari, Muslim no. 1587, dan ini adalah lafadz Muslim)
Diambil dari: https://muslim.or.id/24811-hukum-jual-beli-emas-secara-online.html

Jadi jatuhnya hukum jual beli emas secara online itu riba. Karena emas termasuk komoditi riba (ada 6 komoditi yang termasuk riba), jadi harus diperjual belikan dengan sejenis dalam kadar sama dan dalam satu waktu. Jadi, supaya nggak riba, harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

1. Penjual dan pembeli harus bertatap muka langsung. Tangan ke tangan.

Tanggapan:
Lah, kita kan bertatap muka via e-commerce? Emang harus banget ya ketemuan langsung? Tapi masuk akal sih, kalau mau aman memang harus ketemu langsung sih. Kalau saran di website yang aku acu itu, katanya sih kalau metode pembayarannya COD itu diperbolehkan. Karena penjual emas bertemu langsung dengan pembeli di satu lokasi.

2. Tidak boleh ada perbedaan waktu antara pembayaran dan penerimaan emas karena akan membuat pembelian tidak 'kontan'.

Tanggapan
Untuk masalah ini aku kurang sepakat, soalnya pembelian aku lakukan secara kontan, langsung lunas, dan penjual langsung mengirimkan barangnya ke aku. Perbedaan waktu disini terjadi karena ada jeda waktu pengiriman emas.

Terlepas dari apa pun hukumnya. Hukum ini memang bermanfaat untuk menjaga kita dari kerugian. Coba kalau ternyata kita sudah bayar emasnya, ternyata barang yang dikirimkan tidak sesuai dengan perjanjian? Mau return juga kan ribet. Mau nuntut juga, emang mau ngejar ke tokonya langsung? Nggak sebanding sama nominal barang lah. Oh ya, ekspedisi yang terima pengiriman barang berharga ini juga nggak sembarangan. Kayak penjual emasku kemarin, paket emasku itu dibungkus rapat dan sangat rapi. Dan nggak terdeteksi sebagai paket barang berharga. Jadi, mungkin ekspedisi pun sebenarnya berkeberatan mengirimkan paket itu kalau tahu isinya emas. Resikonya besar. Alhamdulillah sih Allah masih melindungi emasku, sehingga bisa sampai ke tanganku dengan selamat. Kedepannya, kalau mau beli emas lagi, mending ke toko langganan aja lah, lebih aman dan pasti.
Lapisan dalam paket emas. Sangat tebal sehingga memproteksi emas dari 'tangan nakal'.

Atau mau tabungan emas? Nah itu juga masih aku cari tahu hukumnya. Kayaknya itu mungkin juga riba deh. Duh jadi kepikiran, soalnya punya tabungan emas juga sih dan sebelum insiden beli emas online, aku juga gak kepikir kalau bisa termasuk riba. Untung saldonya masih minim, muehehehehe..

Rabu, 23 November 2016

Investasi Rumah untuk Masa Depan

Memiliki rumah sendiri adalah harapan bagi setiap keluarga. Karena rumah adalah kebutuhan pokok yang harus tercukupi. Rumah yang akan menjadi tempat beristirahat dan melindungi dari panas dan hujan. Selain sebagai kebutuhan pokok, rumah juga bisa menjadi sarana investasi, karena harga properti selalu naik dari tahun ke tahun.


Berbagai cara bisa ditempuh agar kita dapat memiliki rumah sendiri. Nggak pengen kan jadi 'kontraktor' terus? Nah, beberapa cara di bawah ini sebaiknya dilakukan agar bisa segera memiliki rumah.

1. Tentukan lokasi rumah
Sebelum memutuskan untuk membuka kredit kepemilikan rumah (KPR), hal pertama dan utama yang harus dilakukan adalah menentukan lokasi rumah yang akan dibeli atau dibangun. Proses pemilihan lokasi rumah ini bisa saja memakan waktu yang cukup lama, karena biasanya lokasi rumah yang strategis sudah memiliki harga yang sangat mahal, sebaliknya, apabila memilih lokasi yang jauh dari tempat strategis, mungkin harga tanahnya lebih murah, akan tetapi jarak yang ditempuh menuju tempat kerja akan menjadi sangat jauh. Tentu hal ini harus dipertimbangkan dengan baik, kerena berkaitan erat dengan besarnya cicilan rumah atau pun biaya ongkos ke tempat kerja nantinya.

Menentukan lokasi rumah juga akan sulit dilakukan bagi mereka yang belum menetap pasti di suatu tempat. Untuk keluarga yang masih berpindah-pindah tempat tinggal, mungkin kepemilikan rumah belum menjadi prioritas. Akan tetapi, sebisa mungkin sudah diproyeksikan dimana akan menghabiskan hari tua, dan mulai mencari tanah yang nantinya akan dibangun rumah untuk masa tua.

2. Mau membeli tanah dulu atau langsung rumah jadi?
Setelah menentukan lokasi calon rumah, hal selanjutnya yang harus dipikirkan adalah menentukan akan membeli tanah dulu baru kemudian dibangun rumah, atau langsung membeli rumah jadi? Untuk kasus keluarga yang masih sering berpindah-pindah tempat, maka pilihan membeli tanah adalah yang paling tepat. Karena tanah inflasinya sangat tinggi, apabila sudah dicicil membeli tanahnya dari sekarang, maka itu akan cukup menghemat biaya saat nanti rumahnya akan dibangun.

Namun, apabila keluarga sudah mantap menetap di suatu daerah, maka memilih rumah bekas atau pun perumahan yang sudah siap huni akan menjadi pilihan yang tepat, karena bisa segera ditinggali.

Cara termudah untuk mensurvey harga tanah dan rumah di lokasi idaman adalah dengan browsing via internet. Banyak situs jual beli yang menawarkan kategori properti di salah satu kategori lapaknya. Bahkan juga ada situs properti yang khusus menampilkan berbagai pilihan rumah dan properti yang dijual. Saat ini memang sangat mudah untuk mendapatkan informasi seputar tanah dan properti.

Setelah membuat list lokasi tanah atau pun rumah yang potensial, kemudian dihubungi satu persatu pemiliknya. Pada tahap ini kita perlu bertemu langsung dengan pemilik dan mengecek kelengkapan dan keaslian surat menyurat yang berkaitan dengan tanah dan rumah. Namun, apabila khawatir akan penipuan atau pun merasa ribet untuk mengurus balik nama dan urusan administrasi lain, maka membeli rumah baru di perumahan dapat menjadi pilihan. Namun pastikan kredibilitas pengembang dan pastikan urusan administrasinya transparan. Lebih baik lagi kalau developernya adalah rekomendasi dari saudara atau teman.

3. Mengajukan KPR
Setelah mendapatkan lokasi tanah dan memutuskan membeli rumah baru atau pun bekas, selanjutnya adalah mengajukan KPR. Dengan KPR, maka kita tidak perlu memiliki dana besar dalam satu waktu baru dapat memiliki rumah. Dengan KPR, berapa pun uang yang anda miliki, asalkan cukup untuk membayar angsuran pertama, maka rumah idaman dapat dimiliki.

Beberapa pertimbangan perlu dilakukan sebelum mengajukan KPR di bank.

1. Berapa nilai appraisal rumah tersebut?
Sebelum KPR disetujui, pihak bank akan melakukan penilaian terhadap rumah tersebut. Syukur bila ternyata appraisalnya lebih tinggi daripada harga jadi kita dengan pemilik rumah sebelumnya. Sisa kelebihan uangnya dapat digunakan untuk membayar angsuran atau mungkin untuk modal usaha. Dalam menyikapi kredit bank, sebisa mungkin hindari untuk kegiatan konsumtif.

2. Bagaimana metode perhitungan bunga KPR?
Terdapat tiga metode perhitungan bunga KPR, yaitu suku bunga flat, efektif, dan annuitas tahunan dan bulanan. Suku bunga flat cenderung memiliki nilai bunga yang lebih tinggi dibandingkan suku bunga efektif atau pun annuitas tahunan dan bulanan karena nilai bunga ditetapkan dari total pinjaman. Berbeda dengan suku bunga efektif yang berdasarkan sisa pinjaman.

Penerapan bunga KPR berlaku pada KPR konvensional. Buat yang ragu dengan sistem KPR konvensional karena adanya bungan yang identik dengan riba, maka bisa menggunaan KPR Syariah. Pada dasarnya KPR Syariah sama saja dengan KPR konvensional. Hanya saja istilah bunga disebut 'margin'. Jadi di awal akad kredit sudah diperhitungkan 'bunga' kredit dengan istilah 'margin'.

Keuntungan dari KPR Syariah ini adalah cicilannya tidak berubah dari tahun pertama sampai pelunasan. Besar cicilan di awal memang terlihat lebih besar dibanding KPR konvensional. Namun, setelah 5 tahun angsuran biasanya KPR konvensional cicilannya membesar dan jumlahnya melebihi cicilan KPR Syariah.

Cicilan KPR Syariah yang bersifat flat akan menguntungkan di saat suku bunga meningkat dan merugikan saat suku bunga turun. Tapi, kecenderungan suku bunga meningkat kan lebih tinggi dibanding suku bunga menurun, bukan?

Beberapa pengguna KPR terkadang mengakali tingginya angsuran KPR di tahun kelima dengan cara refinancing KPR. Yaitu menutup KPR di satu bank dan membuka KPR di bank lain yang menawarkan bunga atau margin lebih kompetitif. Refinancing juga dimanfaatkan untuk mendapatkan dana tambahan. Karena saat refinancing, rumah akan dilakukan penilaian lagi dan harganya cenderung lebih tinggi dari sebelumnya. Selisihnya itu dapat digunakan untuk modal usaha atau investasi lainnya. Namun perlu diingat bahwa ada 'biaya' yang harus dikeluarkan untuk itu semua.

3. Berapa lama waktu mencicil rumah?
Makin lama waktu mencicil rumah, maka angsuran yang dikeluarkan per bulan memang lebih sedikit. Akan tetapi bunga atau margin yang dikenakan pasti lebih besar, hal ini yang harus dipertimbangkan lebih lanjut.

Jadi, mau beli rumah dimana nih?

Kamis, 17 November 2016

Kenalan sama Bright Advisor di Insurance Festival 2016

Edukasi investasi di Insurance Festival 2016

Hanya 2% dari total penduduk Indonesia yang sudah paham tentang asuransi. Sisanya? Masih belum tahu, masih bingung, dan seringkali mencampur adukkan antara asuransi dan investasi. Padahal asuransi dan investasi adalah dua hal yang berbeda. Tapi, sangat disayangkan banyak yang menganggap asuransi itu hanya merugikan. Kesadaran untuk memiliki asuransi dan membayar premi untuk sebuah polis masih rendah. Asuransi masih dianggap buang-buang uang.

Padahal ya, asuransi itu sebenarnya diperlukan dengan tingkat kebutuhan yang berbeda-beda masing-masing orang. Sayangnya edukasi tentang ini masih minim. Banyak orang yang justru merasa 'tertipu' dengan agen asuransi. Sebenarnya sih tidak tertipu, hanya saja banyak orang yang enggan membaca klausul polis dan dari agennya sendiri merasa bahwa nasabahnya sudah cukup paham dengan produk asuransi yang diambil, jadilah nasabah merasa 'tertipu'.

Seharusnya, memilih asuransi itu harus selektif, kalau perlu seselektif memilih pasangan hidup. Jangan malas untuk membaca informasi yang ada. Tanya ke agen sebanyak-banyaknya dan sejelas-jelasnya. Jangan menyesal setelah membuka polis karena pembatalan polis, uang premi tidak bisa kembali. Kalau belum jelas, lebih baik tunda dulu membuka asuransi.

Insurance Festival 2016
Aksi di mini stage Insurance Festival 2016

Mencari informasi tentang asuransi yang lengkap dan menyeluruh memang bukan hal yang mudah. Jujur saja aku pribadi banyak kesulitan memahami klausul-klausul asuransi. Walaupun agen sudah dengan sabar menjelaskan produknya, browsing di internet juga sudah banyak informasi yang tersedia, tetapi tetap saja belum banyak yang benar-benar paham tentang asuransi. Untuk menggaet minat masyarakat terhadap asuransi, maka diadakanlah Insurance Festival 2016. Puncaknya di Alun-alun Kidul tanggal 13 November lalu. Lebih dari 10 agen asuransi ikut ambil bagian di acara ini. Sebagai penarik minat masyarakat, acara dikemas dengan sangat menarik dalam bentuk karnaval dan live performance. Acara paling seru saat malam hari, karena ada penampilan Endank Soekamti di puncak acara. Walaupun saat magrib sempat terjadi hujan deras sehingga semua tenant terguyur hujan, tetapi antusiasme masyarakat tetap tinggi. Terbukti dengan ramenya penonton di masing-masing mini stage dan ramainya Kamties, sebutan untuk fans Endank Soekamti.
Konser Endank Soekamti di Insurance Fair 2016. Rame!

Kenalan dengan Bright Advisor di Insurance Festival 2016



Diantara banyak booth yang ada di Insurance Festival 2016, ada satu booth yang menarik minatku, yaitu booth Sunlife. Kenapa? Karena di booth ini aku nggak ditawari produknya Sunlife, malah diarahkan untuk berkonsultasi via portal Bright Advisor.
Beberapa kategori yang bisa dikonsultasikan

Wah, apa lagi tuh Bright Advisor? Jadi Bright Advisor ini adalah portal untuk tanya jawab seputar asuransi dan investasi. Lewat portal ini, siapa lun yang ingin tahu tentang seluk beluk asuransi maupun investasi akan mendapatkan informasi menyeluruh dan nggak hanya terbatas pada produk Sunlife saja. Cara ikutannya sangat gampang, tinggal login dengan akun sosial media yang dipunyai, dan bisa langsung ikutan forum di dalamnya. Mau sekedar baca-baca konsultasi sebelumnya atau mau ikutan bertanya, bisa banget. Menariknya lagi, walaupun dikelola oleh Sunlife, tetapi setiap agent yang menjawab pertanyaan di forum sama sekali tidak mempromosikan produk Sunlife. Jadi, dengan adanya portal Bright Advisor ini, diharapkan mereka yang ingin tahu tentang produk asuransi tetapi takut diprospek, bisa banget cari informasi disini.

Wujudkan #IndonesiaLebihBaik
Hitung kebutuhan finansialmu di Bright Calculator


Portal Bright Advisor cukup beragam fiturnya. Ada 4 topik besar yaitu tentang proteksi, kesehatan, investasi, dan pendidikan. Semua pertanyaan yang masuk dikategorikan ke 4 topik tersebut. Asyiknya, semua pertanyaan yang masuk akan dijawab dalam waktu maksimal 2 hari. Fast response kan? Selain bisa tanya jawab langsung dengan agent, di Bright Advisor kita juga dapat mensimulasi kebutuhan dana darurat, dana pensiun, dana pendidikan, dana check up, maupun dana proteksi yang diperlukan melalui bright calculator. Jadi, bisa prepare dana kebutuhan masa depan mulai dari sekarang deh.
Gak hanya kesehatan, finansial juga perlu di check up

Agar kesehatan finansial kita baik, menabung saja tidaklah cukup. Perlu diversifikasi dengan berbagai jenis investasi agar hasil yang diperoleh lebih maksimal. Perlu juga asuransi untuk memproteksi dan memastikan apa yang dicita-citakan saat nanti. Yuk wujudkan #IndonesiaLebihBaik dengan melek asuransi dan investasi. Jangan ragu untuk konsultasi ke Bright Advisor ya...

Kilik: https://www.brightadvisor.co.id/

Minggu, 23 Oktober 2016

Ragu nyemplung di saham? Baca ini dulu!

Ragu nyemplung di saham? Baca ini dulu!

Investasi di pasar modal semakin digalakkan khusuanya oleh BEI (Bursa Efek Indonesia). Tanggal 22 Oktober ini bahkan ada event akbar yaitu investival di Mall Taman Anggrek Jakarta. Tujuannya ya apalagi kalau bukan menjaring investor-investor baru di pasar modal.

Walaupun investasi di pasar modal bukan hal baru, tetapi masih banyak yang enggan untuk mulai berinvestasi di pasar modal, terutama yang langsung nyemplung di saham. Alasan klasiknya antara lain:
1. Ribet. Nggak tahu cara memulainya
2. Fluktuasi harganya bikin jantungan
3. Menganggap saham sama dengan judi
4. Saham cuma buat orang kaya dan berdasi
5. Return tidak pasti
Bisa jual beli saham via smartphone, gampang kan? (sumber: pixabay)

Oke, aku jujur saja nih, bisa nyemplung ke saham juga karena 'accident', gara-gara kenal produk asuransi unit-link. Kenapa asuransi plus investasi ini sangat marak diperdagangkan? Dan kenapa setelah membuka polis disini jumlah uangku tidak seindah ilustrasi? Ternyata aku memilih instrumen investasinya berupa reksadana saham dimana fluktuasi harga saham berpengaruh disini. Oke, return investasi saham memang tinggi, tetapi resikonya juga tinggi. Sayangnya dalam kurun waktu 20019-2015 itu aku rada 'apes', saham lagi nggak begitu bagus, ditambah nilai pertanggunganku yang cukup besar, banyak tergerus deh uangku jadinya.

Kecewa? Banget. Tapi itu membuatku penasaran, bagaimana solusi dari permasalahanku ini? Di satu sisi aku menyimpan hasrat besar untuk bisa berinvestasi di pasar modal karena katanya menjanjikan return lebih tinggi dibanding hanya menabung biasa. Dan, aku pengen tetap berinvestasi secara syariah. Tapi kalau pakai produk unit link jelas nggak recomended karena dana akan tergerus asuransi yang sebaiknya dipisah dari dana investasi. Sampai suatu ketika aku disarankan sahabat yang suaminya kerja di sekuritas, untuk membuka rekening efek dan mulai berinvestasi di pasar modal lewat rekening itu. Mau beli reksadana saja atau langsung saham? Bisa. Kalau ada penawaran obligasi atau sukuk, lebih gampang juga untuk ikutan, dan menariknya, di rekening efek ini tidak dikenai biaya administrasi apa pun! Ternyata sesuatu itu ada jalannya kalau mau berusaha yah. Jadi, 5 poin yang bikin ragu buat nyemplung di saham itu nonsense! Tergantung prespektif kita saja. Yuk bahas satu-satu.

1. Nyemplung di saham itu gimana caranya?

Sejujurnya sih aku baru tahu kalau buat nyemplung di saham itu gampil banget. Cukup mengisi form, menyerahkan fotokopi KTP, NPWP, KTP pasangan, dan halaman depan buku tabungan, serta menyiapkan beberapa materai (kalau sekuritasnya lagi baik, bisa digratisin kok, xixixi) ke sekuritas. Memilih sekuritas itu seperti memilih bank untuk menabung, satu sekuritas dengan sekuritas lain relatif sama, tinggal nyamannya kita saja. Apalagi beberapa bank juga memiliki perusahaan sekuritas, jadi bisa saja buka di mandiri sekuritas karena sudah fanatik sama bank mandiri, misalkan. Eh tapi jangan salah buka aplikasi ke axa mandiri loh. Sama-sama mandiri tapi yang satu sekuritas, yang satunya lagi asuransi (ntar kejadian kayak aku kemarin. Niat investasi malah duitnya kegerus asuransi-karena gak paham produknya sih).

Oh ya, permohonan pembukaan rekening efek memakan waktu sekitar 1 bulan. Agak lama memang, tapi nothing to loose lah. Soalnya untuk sekarang, buka rekening efek itu nggak perlu deposit dana, jadi tahu-tahu rekening efek jadi deh. Tinggal transfer dana seperti transfer rekening tabungan biasa deh. Gampil kan?

2. Fluktuasi harganya bikin jantungan

Oke, fluktuasi harga di saham memang kerap bikin deg-degan. Saham memang melatih kita untuk mengatur emosional kita. Pelajari saham yang hendak dibeli, terutama dari segi fundamental dan tehnikalnya. Karena tujuan kita adalah investasi, nggak usah dipikir terlalu berat kalau saham lagi anjlok. Justru kalau fundamental perusahaan bagus dan harga saham masih murah, manfaatkan peluang ini untuk top up di saham tersebut.

Ingat kuncinya. Pelajari fundamental perusahaan dengan baik. Tentukan harga beli berdasarkan analisa tehnikal sederhana saja. Kalau 'guru'ku sih mengajarkan pakai moving average (MA) saja. Kalau sudah di bawah MA 200 (rata-rata 200 hari), berarti harga saham sudah relatif rendah.

3. Menganggap investasi saham sama dengan judi

Sesuatu kalau nggak ada ilmunya ya judi namanya. Pernah aku dengar cerita teman yang terjebak di forex dan uangnya malah tergerus. Lah, kalau di forex, perusahaannya jelas nggak? Fundamentalnya bagaimana? Keuangan perusahaan sehat nggak? Biasanya sih susah dapat informasi itu. Kalau tipe emiten kayak begini yah biasanya banyak spekulasinya. Aku sih big no buat yang begini. Karena aku pengen investasi saham secara syariah sehingga hasilnya barokah.

Terus investasi saham itu bukan judi? Selama kita memilih saham perusahaan yang jelas fundamentalnya, tentu bukan judi namanya. Sudah familiar dengan produk Unilever, Indofood, atau pun Kalbe Farma kan? Produknya saja kita pakai. Jadi kemungkinan kolapsnya sangat kecil. Malah justru dengan berinvestasi saham perusahaan tersebut kita dapat ikut 'memiliki' perusahaan tersebut walau dengan prosentase yang sangat kecil. Perusahaan seperti ini biasa bagi deviden atau bagi hasil juga lho. Jadi investasi kita bisa lebih jelas kalkulasinya.

4. Saham cuma buat orang kaya dan berdasi

Sekarang buka rekening efek sudah tidak dikenai minimal deposit. Harga saham LQ 45 (saham yang volume transaksinya besar dan perusahaannya juga bonafid) yang murah meriah juga banyak. Contoh saja saham MYOR atau Mayora yang masih sekitar 1500 per lembar saham, sehingga kita bisa membeli 1 lot (100 lembar saham) dengan harga 150.000 rupiah saja.

5. Return tidak pasti

Saham adalah investasi jangka panjang, jadi kalau cuma jangka pendek masih rentan loss atau dana berkurang dari yang diinvestasikan. Contoh saja harga emas. Hari ini bisa lebih mahal dari besok kan? Apalagi kalau emas ada beda antara harga jual dan harga beli dan rentangnya cukup besar kalau dibandingkan saham. Kalau saham, kita hanya akan dikenakan broker fee 0.15-0.19% (tergantung sekuritas, dan jumlah ini sangat kecil) untuk harga beli dan 0.25-0.29% untuk harga jual.

Mr Market memang kadang tidak bisa diprediksi. Tapi kembali lagi, pilihlah saham dari perusahaan yang bonafid. Perhatikan PER dan PBV saham tersebut (makin kecil makin baik). Banyak-banyak bertanya sama petugas sekuritas, teman yang berpengalaman di saham, dan membaca buku. Emosi juga harus tetap calm. Pakailah uang yang memang dialokasikan untuk investasi dan sebaiknya hindari menggunakan margin atau uang pinjaman dari sekuritas. Jadi investasi juga lebih tenang.
Intinya kalau sudah tahu ilmunya dan sudah bisa mengendalikan emosi selama trading saham, nyemplung di saham itu asyik kok.

Jumat, 30 September 2016

Liburan dengan perencanaan untuk kesehatan finansial

Sering yah kita mengomentari teman yang kerjanya ngambek, marah-marah, atau pun cemberut dengan sindiran, "Kayaknya kamu butuh piknik." Nah, masalahnya piknik itu nggak semudah diomongin. Butuh persiapan. Soalnya, piknik tanpa persiapan itu bisa buat masalah baru.

Nggak percaya? Coba kalau kita tiba-tiba menghilang untuk piknik padahal pekerjaan di kantor menumpuk? Apa nggak bikin masalah tuh? Coba kalau duit tongpes terus maksain piknik. Duit dari mana coba? Berhutang? Ya itu namanya buat masalah baru ya kan?

Jadi, walau 'cuma' piknik di tempat dekat dan sebentar saja, tetap saja butuh persiapan. Apa saja yang dipersiapkan? Mbak Donna Imelda, seorang travel blogger kondang di acara Seminar #SunLifeFuturePlan bertajuk "Rencanakan Liburan Terbaikmu" membeberkan persiapan berdasarakan pengalamannya.

Mupeng sama sunset di slide Mbak Donna. How beautiful! (Foto: @sitihairul)

Jadi persiapan itu antara lain:

1. Tujuan piknik/tempat liburan

Ibaratnya ke travel agent terus mau pesan tiket pesawat, pasti kita harus punya tujuan penerbangan sebelum pesan tiket pesawat, ya kan? Dengan punya tujuan nantinya akan memudahkan untuk menetapkan biaya dan lama liburannya juga kan?

2. Tentukan bersama siapa pikniknya

Bersama siapa pikniknya? Sendiri? Bersama teman? Atau bersama Keluarga? Pastinya beda persiapannya dong. Kalau sendiri mungkin ngemper di jalan nggak masalah, tapi kalau sama keluarga, masak iya tega ngajak anak ngemper? Biaya piknik sendiri, bersama teman, atau pun keluarga akan berbeda. Kalau bersama teman mungkin akan lebih murah karena akan patungan, tetapi kalau sama keluarga, tentu budgetnya lebih besar. Nggak mau kan kalau anak minta beliin sesuatu terus bilang,"Ibu nggak punya duit." Pait. Pait.

Catatan, kalau pergi sama teman, pastikan tempat piknik dan gaya liburannya sepakat. Jangan sampai ternyata beda selera dan nggak ada yang mau mengalah. Maksudnya piknik biar menghilangkan stres malah bisa jadi stres punya musuh baru. Ya kan?

3. Tentukan gaya liburan 

Gaya liburan pasti akan mempengaruhi budget. Mau ala koper atau ransel (kok jadi kayak judul acara reality show), pastinya akan mempengaruhi budget. Mau cari seseruan atau kenyamanan?

4. Menentukan jadwal liburan

Nah, pastinya jadwal liburan dipersiapkan dari jauh-jauh hari. Selain untuk memastikan pekerjaan terkendali selama kita cuti, menentukan jadwal liburan dari jauh hari akan memungkinkan kita untuk mendapatkan tiket perjalanan dan penginapan yang lebih murah.

5. Menentukan budget

Ini nih yang paling penting. Ngapain nyiapin keempat hal di atas kalau dananya nggak ada?#gubrak. Pesan Mbak Donna nih, jangan pernah berhutang untuk dana liburan. Soalnya itu sama saja membuat masalah baru. Lebih baik rutin menabung buat persiapan dana liburan. Didisiplinkan saja menabung berapa persen penghasilan buat dana liburan.
Sesi 2. Rian membeberkan tips budgeting
Nah, biar budget nggak membengkak, Atanasia Rian, travel blogger Jogja dan juga induk semang (koordinator maksudnya) dari Komunitas Blogger Jogja memberi tips menghemat biaya liburan:

1. Pesan tiket pesawat jauh-jauh hari

Membeli tiket jauh hari selain membuat tenang karena sudah beres satu perintilan persiapan liburan, juga berpeluang mendapatkan tiket promo lebih cepat. Rian bahkan langsung melakukan pemesanan tiket pesawat ketika jadwal cuti bersama keluar di awal tahun. Selain ini, sepertinya ada satu tips penting lagi, yaitu:

2. Survey lokasi dan tempat yang akan dikunjungi

Sekarang kan survey gampang tinggal cari informasinya di google. Dengan begitu kita akan tahu dengan jelas biaya yang dikeluarkan. Terus juga mencegah kalau dimahalin sama pemandu wisata setempat.

Seluruh pembicara saat sesi tanya jawab

Nah, untuk memantapkan mempersiapkan dana liburan, pastikan menghitung inflasi dan menyimpan dana di produk keuangan yang tepat. Jangan lupa untuk menyiapkan asuransi sebagai proteksi selama liburan.

Sunlife mempersembahkan website brightadvisor.co.id, dimana kita bisa mempersiapkan finansial kita, dan bertanya seputar finansial gratis, tanpa harus membeli polis asuransi di sunlife. Bisa manfaatkan bright calculator di pojok bawah website untuk merencanakan investasi masa depan, termasuk untuk persispan dana liburan.

Dengan perencanaan yang matang, liburan impian tidak akan mengganggu finansial kita. Cheers!
Yuk piknik! (Foto @sunlife_ID)

Sabtu, 24 September 2016

Arisan Ilmu September: #internetBAIK


Sesuai judul blog ini, awal pembuatan blog ini bertujuan untuk menceritakan macam-macam investasi yang cocok untuk emak-emak. Investasi nggak cuma materi kan ya, ilmu juga merupakan investasi. Beruntung deh tergabung di komunitas positif yang minim menye-menye apalagi sampai baper. Komunitas emak blogger, sebuah komunitas para emak yang memiliki passion nge-blog. Blognya bertema apa terserah, tapi rata-rata blognya seputar keseharian. Lifestyle blog lah istilahnya. Itu tema blog paling aman buat emak-emak. Maklumlah, emak-emak kadang suka moody, hihi.
Nah, Kumpulan Emak Blogger punya program arisan yang lain daripada yang lain, yaitu arisan ilmu. Keren ya? Kalau di tempat lain arisan duit, KEB antimainstrem, yang diarisankan ilmu. Kebayang kan amal jariyah yang jadi pemateri di arisan ini? Hehe..

Nah, arisan ilmu September ini bertemakan #internetBAIK. Yang menjadi pematerinya adalah duo maut Manda Primastuti Satrianto dan Mak Irul-Siti Hairul Dayah. Mereka berdua memang sudah mendapat sertifikat trainer untuk program #internetBAIK ini loh. Manda mengawali penjelasan mengenai etika berinternet yaitu Bertanggung jawab, Aman, Inspiratif, dan kreatif. Internet itu ibarat sebilah pisau, harus tahu caranya menggunakan agar tidak terluka.

Bertanggung jawab
Setiap individu yang berinternet baik itu sosial media, games, atau mungkin blogging, harus bertanggung jawab dengan apa yang akan diakibatkan dari kegiatannya berinternet itu. Yang bersosial media, sebaiknya memperhatikan etika bersosial pada umumnya, perhatikan bahasa tulisan, karena tulisan lebih rentan kesalah pahaman. Yang bermain game jangan sampai lupa waktu, dan yang ngeblog, selalu pastikan bahwa informasi yang ditulis haruslah bisa fipertanggungjawabkan.

Aman
Pastikan keamanan kegiatan kita di dunia maya. Contohnya adalah dalam hal mengupload foto anak. Hindari mengupload foto anak menggunakan baju sekolah yang lengkap atributnya, sehingga memancing penculikan anak. Eksis sih boleh, tapi jangan lupa untuk memperhatikan batasan-batasannya.

Inspiratif
Tengoklah kemajuan sosial media saat ini. Rasanya inspirasi apa saja bisa diperoleh dari sosial media. Mau tutorial apa saja tersedia di youtube. Mau cari inspirasi foto bisa tengok intstagram dan pinterest. Makanya kayaknya rugi banget kalau sampai tidak memanfaatkan internet untuk mencari dan berbagi inspirasi. Banyak peluang bisnis yang berkembang karena kemajuan internet. Semua karena manfaat internet sebagai media berbagi inspirasi.

Kreatif
Setelah mendapatkan inspirasi, so pasti kita akan terpacu untuk berkreasi kan? Sebagai orang tua aku sendiri merasa menjadi lebih kreatif setelah melihat banyaknya DIY permainan anak yang dibuat teman-teman. Kadang sesuatu yang tidak terpikirkan menjadi bisa terealisasikan. Seperti ketika aku melihat banyak pewarna makanan yang menganggur. Gara-gara postingan teman aku jadi mencoba permainan ini sama anak. Ternyata walaupun sederhana ini bisa menjadi sangat fun!

Akhirnya, berikut 5 tips berinternet baik:
1. Keep playing or stop
2. Click or close
3. Think before posting
4. Saring before sharing
5. Wise while online

Bagaimana memfilter bahaya internet?
Di sesi kedua Mak Irul memberi tutorial bagaimana memasang filter pencarian pada google, youtube, dan playstore. Pesan Mak Irul kepada emak-emak, internet itu ibaratnya sungai di depan rumah, nggak selamanya anak bisa dilarang untuk tidak ke sungai, akan tetapi lebih bijak untuk mengajari anak berenang.

Filter pencarian pada Google:
Pada browser, ketik google.com, kemudian pada bagian bawa pilih "setting"-"setelan penelusuran"- kemudian centang "aktifkan telusur aman". Save preferensi pencarian kita.


Filter pencarian Youtube:
Mirip dengan filter pencarian google (karena memang masih produk google), pada bagian bawah youtube pilih "aktif"  pada bagian mode terbatas


Filter pencarian playstore:

Pilih menu setting-User Controls-Parental Controls-Pilih ON-atur rating maksimal aplikasi yang bisa diunduh anak.

Senang sekali bisa ikut menyimak materi tentang bijak berinternet. Semoga bisa tetap bertanggung jawab, aman, inspiratif, dan kreatif dalam berinternet. Aamiin.

Senin, 29 Agustus 2016

Sukuk Tabungan ST-001


Pertama kali penasaran dengan produk Sukuk karena pada saat itu mas ipar berencana ikut penawaran Sukuk (saat itu Sukuk Ritel, entah seri SR yang keberapa). Waktu itu suami berencana 'nebeng' 5 juta sama mas ipar. Tapi sayangnya, Sukuknya nggak jadi terbeli karena masalah penjatahan dan lain-lain. Dari situ aku penasaran. Menarik banget apa ya sukuk itu?

Ternyata benar, sukuk itu ternyata sangat menarik karena beberapa hal berikut:
1. Sukuk didasarkan pada syariah Islam. Sehingga tenang berinvestasi di sukuk
2. Sukuk menawarkan bagi hasil yang lebih kompetitif dibandingkan deposito
3. Sukuk yang diterbitkan pemerintah dijamin 100%, sehingga terhindar dari resiko gagal bayar

Nah, sudah sesuai syariah, bagi hasil kompetitif, dan masih dijamin negara pula. Ya jelas saja, siapa yang tidak tertarik menginvestasikan dananya ke sukuk. Nah, mulai 22 Agustus sampai 2 September nanti, kebetulan pemerintah lagi menawarkan Sukuk Tabungan seri ST-001, artinya sukuk jenis ini perdana dilemparkan ke masyarakat. Pemanfaatan dana dari sukuk ini akan digunakan untuk pembiayaan belanja negara. Jadi, sudah dapat tiga poin keuntungan berinvestasi sukuk, masih ada satu keuntungannya lagi, yaitu berpartisipasi dalam pembangunan nasional lewat sukuk yang kita beli.


Kalau dulu aku suka bingung, mau beli sukuk gimana caranya? Ternyata penjualan sukuk itu di bank-bank syariah dan beberapa sekuritas. Jadi syaratnya paling tidak harus punya rekening di salah satu agen penjual tersebut. Nah, yang bikin kemarin mas ipar gagal membeli sukuk, soalnya beliau nggak punya rekening di agen penjual yang dia tuju (saat itu nembusi ke Syariah Mandiri kalau tidak salah). Sekarang daku sudah melek untuk membuka rekening sekuritas (yang biayanya jauh lebih ekonomis dibanding membuka rekening bank). Ternyata dengan membuka rekening sekuritas, akses informasi mengenai produk-produk investasi menjadi lebih mudah. Termasuk akses informasi mengenai Sukuk Tabungan seri pertama ini.

Bertempat di Plaza Hotel Yogyakarta pada hari Rabu, 24 Agustus 2016, Danareksa Sekuritas bekerja sama dengan Direktorat Pembiayaan Syariah, Direktorat Jendral Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko, Kementrian Keuangan, menyelenggarakan talkshow bertajuk "Sosialisasi Sukuk Tabungan Negara ST-001 Tahun 2016, Investasi Membangun Negeri". Di acara talkshow ini, Ibu Erna selaku wakil dari Kementrian Keuangan menjelaskan mengenai Sukuk Tabungan sebagai pembiayaan APBN, fitur yang terdapat pada Sukuk Tabungan ST-001 Tahun 2016, serta alasan kenapa harus membeli Sukuk Tabungan ST-001.

Sukuk Tabungan sebagai pembiayaan APBN
Menurut data, dari 1.786,2 triliun pendapatan negara dari pajak, bukan pajak dan hibah, ternyata masih ada defisit sebesar 296,7 triliun, karena total belanja negara sebesar 2.082,9 triliun. Oleh karena itu, negara perlu pembiayaan dari utang dan non utang. Nah, sukuk adalah salah satu pembiayaan utang dalam bentuk surat berharga negara. Kalau sebagai warganegara kita bisa memberi 'utang' kepada negara, maka negara tidak perlu mengajukan pinjaman luar negeri yang hanya akan memperberat APBN negara. Ya kan? Tunjukkan nasionalisme dengan hal-hal sederhana seperti ini. Hehe.
Komponen utang negara. Sukuk salah satunya.
Fitur yang terdapat dalam Sukuk Tabungan ST-001

Fitur yang dimaksud disini adalah syarat dan ketentuan Sukuk Tabungan ST-001.
Terms & condition Sukuk Tabungan Seri ST-001
Jadi, yang perlu digarisbawahi adalah, tingkat imbalannya adalah 6,9% per tahun, dibayarkan setiap bulan, dengan nominal pembelian minimal 2 juta dan maksimal 5 miliyar. Oh ya, ST-001 tidak bisa diperdagangkan, tetapi bisa early redemption pada saat pembayaran imbalan ke-12 (setahun) dengan kepemilikan minimal 4 juta. Early redemption nanti bisa diajukan tanggal 18 hingga 28 Agustus 2017 sampai pukul 10.00 WIB.

Mengapa membeli Sukuk Tabungan ST-001?

Ada 7 keuntungan berinvestasi di Sukuk Tabungan
1. Terjangkau. Karena satuan pembelian per 2 juta rupiah (kalau yang lain biasanya per 5 juta).
2. Aman. Pembayaran imbalan dan nilai nominal dijamin penuh oleh negara.
3. Sesuai prinsip syariah. Sudah mendapat fatwa syariah dari MUI. Selain itu, berinvestasi di Sukuk Tabungan berarti mendukung perkembangan pasar keuangan syariah dalam negeri.
4. Tingkat imbalan kompetitif (6,9% per tahun) dengan pajak relatif rendah (15%).
5. Imbalan bersifat tetap dan dibauarkan per bulan.
6. Ada fasilitas pencairan sebelum jatuh tempo (early redemption).
7. Hanya dengan dua juta rupiah, kita turut berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan nasional.

Masih empat hari lagi kalau mau pesan Sukuk Tabungan ST-001. Berikut bank dan sekuritas yang menjadi agen penjualnya:

Bank Mandiri
Bank BCA
Bank BRI
Bank Permata
Bank BTN
Bank Panin
Bank BNI
Bank Maybank Indonesia
Bank Syariah Mandiri
Bank ANZ Indonesia
Bank Muamalat Indonesia
Bank DBS Indonesia
Bank BRI Syariah
Standard Chartered Bank
Bank OCBC NISP
Citibank N.A.
HSBC
Bank Danamon Indonesia
Bank CIMB Niaga
Bank Mega
Danareksa Sekuritas
Trimegah Securities
Bahana Securities
MNC Securities
Sucorinvest Central Gani
Mega Capital Indonesia

Selamat berinvestasi! ^_^

Kamis, 18 Agustus 2016

Pengalaman Pertama Trading di Pasar Saham

Awalnya kan aku berkutat di dunia pasar modal, adalah untuk investasi. Awalnya kan memang fokus menabung emas, tetapi sesuai prinsip klasik berinvestasi (entah siapa ya yang pertama mempopulerkan), "Don't put your eggs in on basket", jadinya aku mulai melirik intrumen investasi di pasar modal. Instrumen investasi di pasar modal sendiri bermacam-macam.

Baca selengkapnya: Jenis-jenis Investasi di Pasar Modal

Akhirnya mulai deh investasi di reksadana dan sedikit-sedikit mencicil membeli saham. Aku yang sebelumnya memang suka kurang kerjaan memperhatikan grafik-grafik harga emas atau fact sheet dari suatu produk reksadana, sekarang menjadi getol memantau harga saham. Menurutku, ini lebih menyenangkan daripada belanja online. Bikin adrenaline terpacu sambil harus ada pengendalian diri biar nggak 'kalap' belanja saham rekomendasi analis, hihi. Akhirnya setelah aku pertimbangkan lagi, kayaknya daripada sekedar menjadi investor, akan lebih baik bila aku fokus belajar menjadi trader saham. Kepalang tanggung loh, sudah belajar analisa fundamental, analisa tehnikal, gabung forum saham, dan banyak ngerecokin teman yang sudah lebih dahulu menjadi trader, rasanya kalau cuma berhenti sebagai investor, sayang banget. Walau antara hasil dan usaha nggak sebanding, soalnya aku masih main 1 lot-1 lot saham dulu. Tetapi menurutku nggak apa-apa lah, daripada tidak sama sekali.

Pengalaman pertama membeli saham

Kayaknya nggak penting banget ya cerita pengalaman pertama membeli saham? Tetapi, buat yang masih ragu bermain saham dan menganggap bermain saham itu sama dengan berjudi, nih aku kasih tahu ya, sebelum bermain saham itu, kita harus membekali diri dulu dengan ilmunya. Kalau sudah tahu ilmunya, masak iya masih sama kayak judi?

Kok bisa sih dapet untung dari saham? Kan menzolimi yang saat itu rugi kerena menjual saham lebih murah daripada harga beli?

Eh, kata siapa kayak begitu? Sebagai trader memang kita nggak selalu untung. Ada kalanya kita harus cutloss alias jual rugi, dengan tujuan agar modal tidak terus turun nilainya. Tetapi saat ada investor yang berani bayar saham kita lebih tinggi? Saat perusahaan membagikan deviden? Dari situ nilai saham kita meningkat. See? Ada yang kita zalimi dari situ? Nggak kan?

Selengkapnya: Investasi di Pasar Modal itu Riba? (coming soon)

Yah, intinya sih yakini dulu saham perusahaan yang akan kita beli. Analisa kinerja perusahaan dengan analisa fundamental dan perhatikan waktu yang tepat saat membeli saham.

Selengkapnya: Investasi di Pasar Modal Seperti Merawat Tanaman

Jadi, pengalaman pertama membeli saham itu, deg-degan! Walau cuma order saham yang 1 lotnya cuma puluhan ribu saja, tetap deg-degan! Sempat pesimis kalau beli lot kecil begini apa iya diperhatikan? Tetapi Alhamdulillah sih ternyata sering juga order matched. Nah, biar bisa order matched maka kita harus memahami situasi pasar. Kalau kolom pembelian (bid) sudah tebal lotnya, sedangkan kolom offer masih tipis lotnya, ya jangan kecewa kalau antrian kita nggak dicolek.

Pengalaman pertama menjual saham

Sensasi pertama menjual saham itu sama seperti saat membeli saham. Deg-degan. Ada perasaan takut saham yang kujual nggak laku karena harga keburu turun. Pernah juga keblinger pengen jual yang akhirnya malah pesanan ketriggered, nggak jadi terjual, tetapi sebenarnya saat itu memang masih pengen keep saham tersebut. Padahal ternyata, kalau seperti itu, nggak apa-apa sahamnya dijual saja, istilahnya mengamankan cuan. Nanti kalau harganya turun lagi, baru beli lagi. Tapi saat itu kan masih spot jantung bo. Masih keringat dingin lihat bursa yang harga sahamnya bersliweran di atas macam pasar malam, haha!

'Meriah'nya Pasar Modal di aplikasi Tradepro dari Danareksa (foto dari dmia.danareksaonline)
Kalau sedang sesi bursa (jam 9 pagi sampai jam 12 siang kemudian jam setengah 2 siang sampai jam 4 sore), angka-angka di program Tradepro ini berubah-ubah dengan kerlap kerlip antara merah dan hijau. Di awal trading, aku bingung sendiri, kok jadi kayak programmer begini ya tampilannya? (emang programer yang buat sih). Tetapi setelah diberi tahu Pak Santosa, aku jadi paham kalau nggak semua tombol ini harus diutak-atik. Selengkapnya sih pengen aku bahas di postingan Utak-atik Trade Pro dari Danareksa. Intinya sih bisa karena terbiasa. Nikmati saja belajar dan ribet-ribetnya, hehe.

Pengalaman Cuan dan Cutloss Pertama

Sebenarnya ini pengalaman 12 Agustus lalu, tetapi baru ditulis sekarang, hehe..

Habis membaca bukunya Ellen May, aku jadi tersadar kalau selain menetapkan target keuntungan, kita harus fokus menentukan target kerugian. Nggak usah takut rugi, karena kerugian itu bisa ditutup dari cuan/untung di saham lain. Kemarin itu aku cutloss saham ANTM yang sudah meringsek loss sampai 5%. Kata temanku 5% itu sudah terlalu banyak, harusnya ketika 3% harus segera di cut loss, tapi dasar kemaren itu masih cemen, takut rugi, berlarutlah rugi itu sampai 5%. Saking nggak mau rugi, saham ANTM itu tetap aku jual dengan cutloss 5%, tetapi aku juga jual saham MPPA yang sudah gained dan lagi tren naik. Untung modal masih cukup, langsung beli lagi saham MPPA. Kalau istilah temen-temen di grup WA Danareksa, ini namanya 'nyopet', karena aku jual di harga 1910 dan beli lagi di 1905. Besoknya saham MPPA naik lagi sampai sempat menyentuh 2080. Sayangnya aku berhasil jual saat harga turun menjadi 2000, sebabnya karena aku nggak pasang stop loss dari awal, jadi ketika harga menyentuh target harga kita, katakanlah 2060, tetapi sebelum antrian di 2060 habis, harga keburu turun ke 2050, ya sudah, nggak jadi laku deh sahamnya. 

Karena pengalaman loss-lossan ini, aku jadi harus bisa disiplin pasang stop loss tepat ketika membeli saham. 

Rabu, 17 Agustus 2016

Merdeka Finansial dengan Perencanaan Keuangan


Menyambut 17 Agustus, Finansia Consulting bekerjasama dengan Majoris Asset Management menyelenggarakan seminar keuangan bertajuk:
Merdeka Finansial dengan Perencanaan Keuangan
Sedari awal aku sudah mengira kalau perencanaan keuangan yang dimaksud adalah dengan berinvestasi di pasar modal. Terlebih lagi sekarang lagi trend tentang reksadana dan investasi sejenisnya. Tapi malah pas kan ya, pembahasannya bakalan sesuai dengan blog baruku ini, hehe.

Acara dimulai sekitar jam 10 kurang setelah sebelumnya dimulai dengan registrasi dan coffee break. Aakan ada 2 sesi acara pagi ini. Sesi pertama diisi oleh Bapak Eko Endarto CFP, RFA selaku CEO Finansia Consulting. Pak Eko menjelaskan mengenai apa itu kemerdekan finansial?

Kemerdekaan finansial adalah kemerdekaan keuangan. Supaya bisa merdeka secara keuangan, kita harus memiliki manajemen keuangan yang baik. Pemasukan setiap bulan, harus langsung dialokasikan untuk membayar utang, premi asuransi, dan sisanya untuk investasi.

Investasi sendiri harus ada alokasinya sebagai berikut:
1. Untuk pendidikan anak
2. Untuk persiapan pensiun
3. Untuk proteksi

Beda menyimpan, menabung, dan investasi:
Menyimpan: taruh di celengan. Kalah dengan inflasi
Menabung: ke bank. Kalah dengan inflasi.
Investasi: diputar di reksadana dan semacamnya. Bisa sejalan bahkan melebihi inflasi.

Usia mempengaruhi portofolio. Usia muda lebih fokus ke hasil, resiko tinggi nggak masalah. Kalau sudah tua harus cari yang resiko rendah. Karena yang dikejar likuiditasnya.

Reksadana saham: Kumpulan saham --> cocok untuk yang muda
Reksadana pendapatan tetap: kumpulan deposito -->cocok untuk yang sudah berusia lanjut

4 macam proteksi:
1. Dana cadangan=12% dana bulanan
2. Asuransi kesehatan=bpjs
3. Asuransi jiwa=bila ada tanggungan
4. Kerugian.

3 Kiat merdeka finansial:
1. Miliki strategi --> Miliki perencanaan keuangan yang baik.
2. Alat yang tepat (kinerja)--> Memilih 'alat' yang tepat untuk investasi.
3. Serang segera --> Jangan ditunda-tunda lagi! Segera realisasikan investasinya!

Setelah sesi pertama dari Pak Eko, selanjutnya sesi kedua dari Pak Zulfa Hendri selaku President Director Majoris Asset Management. Beliau memaparkan tentang berbagai jenis reksadana. Produk-produk reksadana sangat cocok untuk investor pemula. Karena investasi pasar modal dalam bentuk reksadana dikelola oleh manajer investasi, sehingga investor tidak terlalu dipusingkan dengan pemilihan saham mana untuk reksadana saham, atau deposito jenis apa untuk reksadana pasar uang. Majoris Asset Management memang baru berdiri di tahun 2015, tetapi yang berkecimpung di dalamnya adalah orang-orang berpengalaman. Terbukti dengan pertumbuhan NAB produk reksadananya yang sekitar 20%.

Saat ini, Majoris Asset Management memperkenalkan produk baru yaitu Reksadana Sukuk Syariah. Reksadana ini tergolong reksadana pendapatan tetap, dengan resiko dan imbal hasil sedang. Sukuk sendiri mirip dengan obligasi tetapi dalam mekanismenya sesuai dengan syariat Islam. Dengan mengikuti reksadana sukuk, investor tidak perlu menunggu pembukaan penawaran sukuk yang biasanya ditawarkan pada bulan tertentu dan tidk perlu modal besar juga, karena untuk investasi di Sukuk, dana minimal yang harus disetorkan sekitar lima juta rupiah.

Tips Simpel Memulai Trading Saham

Kalau aku perhatikan ya, yang main saham itu biasanya cowok. Nggak tahu kenapa. Mungkin kalau cewek lebih suka invest emas atau karena sudah ribet mengurusi perekonomian keluarga, jadi masalah investasi di pasar modal sudah nggak kepikiran lagi. Yang top itu yang kemudian memulai bisnis rumahan. Aku salut deh sama ibu-ibu yang seperti itu (soalnya aku pernah coba dan failed, hihi).
Sumber: Pixabay

Kembali ke masalah saham. Boleh dibilang aku 'bermain' saham karena sebuah 'pelarian'. Iya, pelarian. Habis sudah lulus kuliah kok ya belum juga dapat kerja. Mau mulai bisnis kok ya nggak minat (paling nggak bisa menjual barang soalnya). Aku cuma bertekad otakku nggak boleh nganggur. Aku lihat sih masih belum banyak trader cewek (apa aku yang nggak tahu aja). Walau begitu aku punya sahabat semasa SMU yang sekarang fokus sebagai individual trader. Berkaca dari pengalamannya yang harus pindah-pindah tempat tinggal mengikuti pekerjaan suami, menurutnya pekerjaan sebagai trader ini cukup fleksibel dilakukan dimana pun. Apalagi online sudah gampang banget, ya kan? Aku jadi mantap deh main saham.

Sebenarnya, dalam bermain saham itu, kita dapat dibedakan menjadi dua tipe..
  • Tipe investor
  • Tipe trader
Yang membedakan dua tipe ini sebenarnya hanya pada rentang waktunya. Kalau tipe trader, pembelian dan penjualan saham dilakukan dalam waktu singkat. Sedangkan tipe investor, pembelian dan penjualan saham dilakukan dalam waktu agak lama, bahkan bisa tahunan. Awalnya sih aku pengen jadi investor saja, soalnya dag dig dug kalau harus jadi trader. Tetapi karena memang sekarang masih banyak waktu senggang. Aku pikir kenapa nggak aku coba-coba jadi trader saja. Toh kan pertimbangan beli dan jualnya parameternya sama. Cuma secara mindset aku yang harus agak berubah. Kalau berpikirnya sebagai trader, maka pola pikirnya:
  1. Jangan terlalu lama keep sebuah saham, karena itu sama saja modal mandek. 
  2. Tentukan target keuntungan dan kerugian. Ketika mencapai target itu, maka jangan ragu untuk out. Nanti bisa buyback lagi kok.
  3. Disiplin menetapkan cut loss. Soalnya ya itu tadi. Dana mandek bo!
  4. Jangan meratapi kerugian. Nggak masalah rugi satu transaksi, tetapi kejar keuntungan di transaksi lain. Ini sudah bisnis bo!
  5. Jangan bonek. Trading saham harus penuh pertimbangan dan analisa. Kalau trading tanpa analisa, apa bedanya sama judi, ya nggak?
  6. Terus belajar dan memahami pasar. Follow orang-orang berpengaruh di dunia pasar modal. Kalau aku sih suka mengamati Eyang Ratman, Ellen May, forum di WA grup Danareksa Online, dan stockbit.com
  7. Cari teman sharing. Dalam bisnis apa pun, kalau bisa bersinergi dengan orang lain itu biasanya hasilnya akan lebih baik. Karena saat down akan ada yang menyemangati. Dan saat di atas ada yang menemani berbahagia (bahagia sendirian itu nggak enak!). Dalam trading saham ini jujur kadang aku merasa pesimis. Bisa nggak ya? Trading saham itu butuh kontrol emosi yang baik. Aku kan orangnya nggak sabaran? Analisa fundamental dan teknikal saham itu ribet! Apalagi modalku kecil, kayaknya nggak sebanding sama cuan alias untungnya deh. Tetapi karena aku punya sahabat yang sevisi masalah saham, Jadi aku lumayan semangat sekarang. Masalah modal sih, pelan-pelan saja. Nanti kalau sudah yakin benar In sya Allah ada rezekinya. 
  8. Kudu all out! Walaupun awalnya aku trading untuk pelarian dan cari kesibukan, tetapi kalau sudah ditekadkan In sya Allah pasti ada jalan. Sebenarnya yang paling lama itu membenahi masalah mindsetnya. Stigma masyarakat tentang saham itu sama saja dengan berjudi. Padahal dalam trading saham ada analisa-analisa yang memungkinkan kita meraih untung dari sana (tanpa merugikan orang lain). Perdagangan di bursa efek itu juga terbuka dan transparan. Nggak beda kok sama beli cabe di pasar, ada fluktuasi harganya. Cuma bedanya kalau saham memang kita nggak pegang barangnya (tetapi jelas kepemilikannya). Setelah baca buku Ellen May dan browsing seputar hukum berinvestasi di pasar modal, aku baru terbuka masalah ini.
  9. Luruskan niat. Apa tujuan trading? Jadikan itu penyemangat dalam belajar trading. Jangan mikir bisa kaya dari trading, karena kalau untung banyak nanti jadi serakah dan kalau rugi bisa stres berat. Ridho Allah tetap yang utama. Makanya aku fokus sama saham yang diindex di JII (Jakarta Islamic Index) dan ISSI (Index Saham Syariah Indonesia). Bismillah.

Senin, 15 Agustus 2016

Memulai Investasi di Pasar Modal: Analisa!

Sumber: pixabay

Memulai investasi di Pasar Modal (2)

Setelah mengajukan rekening efek di Danareksa. Maka selanjutnya aku menunggu sampai rekening efek itu diapprove. Prosesnya memang agak lama. Sekitar sebulan. Tetapi worthed lah. Soalnya memang nggak mengeluarkan sepeser pun buat rekening ini. Asyik kan? Padahal kalau dulu harus deposit 10 juta dulu loh. Kan kasian kalau emak pas-pasan ini jadi nggak bisa partisipasi di dunia pasar modal (gak ada yang perlu kamu juga Mak. Hihi).

Setelah rekening efek diapprove, selanjutnya aku sudah bisa langsung berbelanja (ecie istilahnya) reksadana atau pun saham sesuai pilihanku. Sebagai pemula sih disarankan sebagian dana di reksadana dulu. Kalau saran sahabatku sih, untuk reksadana itu model auto invest saja. Jadi rutin setiap bulan. Nah, kalau investasi saham, karena aku masih awam, jadi beli sedikit-sedikit saja. Aku akhirnya cuma membeli 4 macam saham masing-masing 1 lot saja. Cuma buat ngerasain fluktuasi harganya. Itu pun beli berdasarkan rekomendasi juga.

Sampai saat aku menulis postingan ini, aku masih ragu untuk jual beli saham. Rasanya masih belum cukup nyali untuk banyak membeli dan nantinya menjual saham itu. Mentalku masih mental investor. Padahal aku berharap bisa dapat income dari saham. Hal mendasar yang membuatku masih ragu adalah karena aku masih belum begitu memahami analisa teknikal. Biar sudah baca teori dan seringkali dijejali peramalan harga saham di grup WA Danareksa, tetapi aku masih ragu buat 'take risk'. Soalnya aku takut banget terjebak keadaan seperti judi.

Obrolan-obrolan rekan di Danareksa itu seperti 'wangsit', tetapi saran mereka nggak bisa langsung diterapkan. Perencana keuangan dan pakar saham paling handal sekali pun tidak ada yang bisa menjamin berapa persen keuntungan kita bermain saham. Karena semuanya itu ada disclaimernya. Seperti halnya bisnis lainnya. Bisnis trading mempunyai banyak faktor yang kadang tidak bisa diprediksi. Jadi, nggak bisa tuh dapat 'wangsit' beli saham apa terus langsung dibeli.

Semua saran tetap harus ada pertimbangan dari diri kita sendiri. Apalagi buat emak pas-pasan gini. Nggak bisa maruk beli semua saham yang direkomendasikan. Pembeliannya juga harus mempertimbangkan kondisi keuangan. Walaupun ada dana pinjaman 1× total cash yang ada di rekening, tetapi buat level pemula, hutang begini sebaiknya dihindari. Khawatirnya kalau loss (rugi), kan sedih kalau masih harus bayar hutang dan bunganya.

Hmm. Bagian kedua segini dulu kali ya? Intinya sih 'belanja' saham sama kayak belanja di pasar. Jangan kalap dan pertimbangkan sesuai kebutuhan. Pertimbangkan kondisi fundamental sebuah perusahaan dan tehnikal pada saham perusahaan tersebut. Penjelasan tentang fundamental banyak dibahas Eyang Ratman di postingan ini. Sedangkan untuk analisa tehnikal, ada banyak indikator analisanya, kapan-kapan dibuat postingan khusus deh. Yang jelas sih asyik juga belanja saham. Ada kondisi emosional yang harus dikontrol dan sensasinya mirip seperti sedang jatuh cinta kala untung (cuan) dan patah hati kala rugi (cutloss), hahaha!