Rabu, 17 Agustus 2016

Merdeka Finansial dengan Perencanaan Keuangan


Menyambut 17 Agustus, Finansia Consulting bekerjasama dengan Majoris Asset Management menyelenggarakan seminar keuangan bertajuk:
Merdeka Finansial dengan Perencanaan Keuangan
Sedari awal aku sudah mengira kalau perencanaan keuangan yang dimaksud adalah dengan berinvestasi di pasar modal. Terlebih lagi sekarang lagi trend tentang reksadana dan investasi sejenisnya. Tapi malah pas kan ya, pembahasannya bakalan sesuai dengan blog baruku ini, hehe.

Acara dimulai sekitar jam 10 kurang setelah sebelumnya dimulai dengan registrasi dan coffee break. Aakan ada 2 sesi acara pagi ini. Sesi pertama diisi oleh Bapak Eko Endarto CFP, RFA selaku CEO Finansia Consulting. Pak Eko menjelaskan mengenai apa itu kemerdekan finansial?

Kemerdekaan finansial adalah kemerdekaan keuangan. Supaya bisa merdeka secara keuangan, kita harus memiliki manajemen keuangan yang baik. Pemasukan setiap bulan, harus langsung dialokasikan untuk membayar utang, premi asuransi, dan sisanya untuk investasi.

Investasi sendiri harus ada alokasinya sebagai berikut:
1. Untuk pendidikan anak
2. Untuk persiapan pensiun
3. Untuk proteksi

Beda menyimpan, menabung, dan investasi:
Menyimpan: taruh di celengan. Kalah dengan inflasi
Menabung: ke bank. Kalah dengan inflasi.
Investasi: diputar di reksadana dan semacamnya. Bisa sejalan bahkan melebihi inflasi.

Usia mempengaruhi portofolio. Usia muda lebih fokus ke hasil, resiko tinggi nggak masalah. Kalau sudah tua harus cari yang resiko rendah. Karena yang dikejar likuiditasnya.

Reksadana saham: Kumpulan saham --> cocok untuk yang muda
Reksadana pendapatan tetap: kumpulan deposito -->cocok untuk yang sudah berusia lanjut

4 macam proteksi:
1. Dana cadangan=12% dana bulanan
2. Asuransi kesehatan=bpjs
3. Asuransi jiwa=bila ada tanggungan
4. Kerugian.

3 Kiat merdeka finansial:
1. Miliki strategi --> Miliki perencanaan keuangan yang baik.
2. Alat yang tepat (kinerja)--> Memilih 'alat' yang tepat untuk investasi.
3. Serang segera --> Jangan ditunda-tunda lagi! Segera realisasikan investasinya!

Setelah sesi pertama dari Pak Eko, selanjutnya sesi kedua dari Pak Zulfa Hendri selaku President Director Majoris Asset Management. Beliau memaparkan tentang berbagai jenis reksadana. Produk-produk reksadana sangat cocok untuk investor pemula. Karena investasi pasar modal dalam bentuk reksadana dikelola oleh manajer investasi, sehingga investor tidak terlalu dipusingkan dengan pemilihan saham mana untuk reksadana saham, atau deposito jenis apa untuk reksadana pasar uang. Majoris Asset Management memang baru berdiri di tahun 2015, tetapi yang berkecimpung di dalamnya adalah orang-orang berpengalaman. Terbukti dengan pertumbuhan NAB produk reksadananya yang sekitar 20%.

Saat ini, Majoris Asset Management memperkenalkan produk baru yaitu Reksadana Sukuk Syariah. Reksadana ini tergolong reksadana pendapatan tetap, dengan resiko dan imbal hasil sedang. Sukuk sendiri mirip dengan obligasi tetapi dalam mekanismenya sesuai dengan syariat Islam. Dengan mengikuti reksadana sukuk, investor tidak perlu menunggu pembukaan penawaran sukuk yang biasanya ditawarkan pada bulan tertentu dan tidk perlu modal besar juga, karena untuk investasi di Sukuk, dana minimal yang harus disetorkan sekitar lima juta rupiah.

2 komentar:

  1. Kalau sudah tahu ilmunya, bakal lebih ketagihan investasi di saham dan reksadana ya Diba. Butuh pny willing yg besar utk tahu dan belajar. ^_^

    BalasHapus