Minggu, 14 Agustus 2016

Memulai Investasi di Pasar Modal: Membuka Rekening Efek


Memulai Investasi di Pasar Modal (1)
Setelah berasuransi dan mengetahui seluk beluk pasar modal, sekarang saatnya memulai tahapan untuk mulai berinvestasi di pasar modal. Tahap pertama adalah membuka rekening efek di sekuritas. Ingat yak, buka rekeningnya di sekuritas, bukan di bank. Kecuali bank-bank yang memang mempunyai perusahaan sekuritas, kayak Mandiri atau BNI. Tapi kan tetap saja, mendaftarnya ke sekuritasnya. Hehe..

Ada banyak perusahaan sekuritas di Indonesia. Kalau aku sih kemarin membuka di Danareksa Sekuritas. Pertimbangannya karena lokasinya dekat kampus dan salah satu analisnya aku kenal (ini nih yang bikin nyaman mau tanya-tanya). Eh tapi pertimbangan orang lain bisa beda-beda sih, yabg jelas pastikan saja hal-hal ini, aku rangkum dari belajarinvestasi.net:

Memiliki ijin

Sekuritas alias pialang harus memiliki ijin wakil perantara pedagang efek (WPPE), wakil manajer investasi (WMI) dan wakil penjamin emisi (WPE) yang dikeluarkan oleh Bapepam (sekarang ke Otoritas Jasa Keuangan/OJK). Sedangkan untuk terdaftar di BEI, mereka harus memiliki Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB). Dengan legalitas ini maka kita dapat mengadukan ke OJK atau pun BEI jika terdapat tindakan merugikan.

Pengalaman

Pilihlah perusahaan sekuritas yang sudah berpengalaman dan sudah beroperasi lama, perhatikan juga posisi modal dan pemegang sahamnya. Lebih asyik lagi kalau kedekatan sesama nasabahnya baik. Kalau di Danareksa tuh gitu, nasabahnya nggak melulu mikirin profit. Analisnya juga sering ngasih ulasan-ulasan gratis dan bermanfaat di grup WA. It's more than enough buat emak minim dana tapi punya keinginan tahu yang besar (belum punya dana ikutan workshopnya yang berjeti-jeti itu).

Kemampuan riset

Perusahaan sekuritas yang berkualitas pastinya punya unit riset dan analis yang kompeten, netral dan objektif dalam melakukan riset (berkualitas dan komprehensif). Ini dapat dicek dari hasil riset mereka, yang dikeluarkan secara resmi termasuk rekomendasi (ketepatan dari rekomendasi tersebut). Seberapa banyak dan sering riset (kualitas dan analisis yang tepat) yang dilakukan oleh sebuah perusahaan sekuritas. Kalau di Danareksa, selalu ada newsletter mengenai rekomendasi beli atau jual dan kondisi IHSG terkini. Kalau masalah ketepatan analisis sih relatif ya. Kalau beneran mau jadi trader sih sebaiknya melakukan analisa sendiri. Kalau di Danareksa sih aku perhatikan rekomendasinya benar, tetapi kadang kita jadi telat eksekusi, terutama eksekusi beli kalau menunggu rekomendasi dari newsletter. Bid (kolom pembelian) keburu tebal. Hehe

Bersih dari sanksi

Jangan memilih perusahaan sekuritas yang sering terkena sanksi dari otoritas bursa. Jujur kemarin nggak ngecek masalah begini. Tapi so far sih sekuritas di Indonesia baik-baik saja sepertinya.

Jumlah investor

Kalau investornya terlalu banyak, maka pialang saham menjadi tidak optimal mengurusi nasabahnya. Tapi kalau trading sendiri kayaknya nggak ngaruh deh ini. Soalnya kita eksekusi langsung ke bursa saham.
Makanya walau beda sekuritas tetapi harga seham se-Indonesia tetap sama.

Modal dan likuiditas

Telitilah modal kerja bersih disesuaikan (MKDB) perusahaan sekuritas tersebut. Semakin besar modalnya, semakin kuat sekuritas tersebut.

Selain modal perhatikan juga likuiditas dari perusahaan sekuritas tersebut. Likuiditas ini merupakan perbandingan aset lancar dengan kewajiban lancar. Jika aset lancarnya lebih besar dibandingkan kewajiban lancar, berarti likuiditasnya baik. Demikian pula sebaliknya.

Data realtime

Data realtime atau Informasi aktual mengenai perdagangan saham atau hal-hal yang mempengaruhinya merupakan hal mendasar yang harus dimonitor. Pilihlah perusahaan sekuritas yang menyediakan fasilitas mengakses data realtime secara gratis. Di Danareksa ada aplikasi DONE untuk di smartphone dan laptop (beda versi). Asal tersambung internet, gampang saja melakukan transaksi jual dan beli saham.

Komisi (Biaya transaksi)

Komisi atau fee ini berdasarkan setiap transaksi yang dilakukan investor (jual atau beli). Di Danareksa komisi beli sebesar 0.17% sedangkan komisi jual 0.27%. Selain itu juga tidak ada minimum deposit dan biaya bulanan. Jadi buat emak pas-pasan juga tetap bisa merasakan trading dengan modal (masih) di bawah sejuta.

Transparan

Transaksi jual beli saham selalu tercatat. Di aplikasi DONE semua historis transaksi saham, reksadana, atau pun bond (obligasi), tercatat dengan baik. Semua perhitungan keuangan kita jelas tertulis di portofolio kita. Seneng deh kalau lihat saham atau NAV reksadana yang kita punya harganya naik. Xixixi

Sebenarnya sih masih ada lagi pertimbangan dari belajarinvestasi.net. Tetapi kalau aku perhatikan sih nggak sepenting poin-poin di atas. Yang paling penting sih bisa nyaman sama sekuritasnya. Rekomendasi rekan atau saudara yang sudah lebih dahulu berkecimpung di dunia pasar modal itu bisa jadi pertimbangan bagus. Sehingga nantinya ketika jadi nasabah dan menemui kesulitan, bisa bertanya-tanya dulu dengan rekan atau saudara tersebut.

Sayangnya sih, aku sendiri masih belum punya saudara yang berkecimpung di dunia pasar modal. Ada juga sahabatku SMU yang sudah nyemplung sebagai individual trader sejak 3 tahun yang lalu, jadi deh tiap hari aku ngerecokin dia deh *maaf ye Ci. Hihi...

Nah, setelah menemukan sekuritas idaman *yaelah kayak cari jodoh aja, selanjutnya jangan lupa persiapkan berkas-berkas u tuk membuka rekening efek. Berkas tersebut antara lain:
1. Fotokopi KTP
2. Fotokopi halaman pertama buku tabungan
3. Fotokooi NPWP
4. Materai 6000 (3 buah) -->banyaknya bisa bergantung sekuritasnya sih.
5. Fotokopi KTP pasangan

Lama proses pembukaan rekening efek bisa sampai 1 bulan. Jadi, harap bersabar yaaa..

0 komentar:

Posting Komentar